TERNATE, KAIDAH MALUT – Manager Swalayan Tara No Ate Kota Ternate, Burhanudin Rope mengaku omset penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di toko oleh-oleh khas Ternate ini meningkat.
Hal ini disampaikan, Butes sapaan akrabnya kepada sejumlah awak media, Senin, 11 Oktober 2021.
Ia mengaku sudah dua minggu ini, menjelang perhelatan STQ XXVI tingkat nasional, pendapatan swalayan naik 80-90 persen.
“Dua minggu terakhir ini, omset kita meningkat. Apalagi STQ sudah tinggal hitung hari, pembeli membludak,” akunya.
“Kita siap produk ribuan, dan kuantitas produk nantinya kita tekan untuk persiapan STQ Nasional pada tanggal 16 – 22 Oktober,” sambungnya.
Menurutnya, dari sebulan lalu pihaknya mengadakan rapat dengan UMKM, karena memang pada saat STQ nanti, UMKM ada terbagi-bagi, yakni ada yang ikut pameran di Sofifi dan Ternate, sehingga stok produk itu tidak bisa kosong. Sebab mereka produksi ekstra lebih banyak dari hari normal.
“Jelang STQ Nasional dua minggu penjualan meningkat dari awalnya itu hanya Rp2 juta sampai Rp4 juta bisa naik Rp6 juta hingga Rp7 juta per hari. Ini berarti ada peningkatan sekitar 80 – 90 persen untuk pendapatan per hari,” terangnya.
Sebelumnya ia mengaku, sudah ada tim survei yang datang dari 34 provinsi, untuk mensurvei kesiapan lapangan untuk peserta STQ.
Selain itu, kata Butes, dalam rapat dengan Bappelitbangda juga telah berkomitmen menjadikan Tara No Ate sebagai destinasi wisata belanja untuk peserta STQ.
Bahkan, pihaknya sengaja menggunakan karyawan dari Disperindag sebanyak 18 orang untuk membantu melayani pembeli. Sebab, yang dikhawatirkan akan terjadi lonjakan pembeli.
“Jadi pegawai Disperindag yang distribusi d isini sekitar 18 orang untuk bantu-bantu di sini, karena takut pembeli melonjak,” cetusnya.
Butes juga menambahkan, jenis produk juga ditekankan untuk perbaiki kualitas yaitu, pasalnya produk yang menjadi favorit di Tara No Ate yakni kue kering Makroni dan Bagea.*