TERNATE, KAIDAH MALUT – Grup band indie asal Maluku Utara, Right Chambers, menyuarakan pembebasan 11 warga adat Maba Sangaji saat aksi panggung di Kongsi Gigs: Music, Football, Cultur yang berlangsung di Ternate, Ahad, 10 Agustus 2025 malam.

Di sela-sela penampilan mereka, Right Chambers membuka payung yang bertulis
#Bebaskan11MasyarakatAdat. Bentuk solidaritas terhadap isu sosial yang saat ini ramai diberitakan. Penampilan dengan gaya khas semi british, vokalis Beks dkk berhasil mencuri perhatian pengunjung kafe Kablakang, dengan membawakan lagu “Lewat Jam Malam”. Lagu ini sudah tak asing lagi di telinga anak-anak muda skena Ternate.

“Kami merasa perlu ikut bersuara soal 11 warga Maba Sangaji. Musik adalah ruang kami untuk menyampaikan pesan, dan ini cara kami berdiri bersama mereka,” ujar Beks, vokalis Right Chambers, saat ditemui di kafe Kablakang.

Beks, yang juga merupakan pemilik kafe Kanan, memang dikenal konsisten menyelipkan isu-isu sosial ke dalam karya dan penampilan panggungnya. Simbol-simbol perlawanan kerap muncul dalam setiap show, mempertegas posisi Right Chambers sebagai band yang tidak hanya produktif di jalur musik, tetapi juga berani bersuara.

Tak hanya itu, band ini juga aktif merespon dinamika Maluku Utara lewat karya. Salah satunya dengan menciptakan lagu “Barakat” untuk tim sepak bola Malut United FC, yang kemudian menjadi anthem bagi suporter Ultras Kie Raha. (*)