TERNATE, KAIDAH MALUT – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara menggelar diskusi terbuka, dengan menggandeng para jurnalis di Ternate.
Diskusi menghadirkan tiga pemateri dan membahas soal penggunaan media sosial. Mereka di antaranya CEO Halmaherapost.com Firjal Usdek, Founder Halmaheranesia Rajif Duchlun dan salah satu konten kreator asal Kota Tidore, Jeje Kalaodi.
Kegiatan itu dihelat Sabtu, 11 Januari 2025 malam, di The Cogan Cafe, Skep Pohon Amo, Kelurahan Makassar Barat. Kegiatan yang diinisiasi oleh Ketua Bidang Komunikasi, Publikasi dan Media Sosial, Yunita Kadir itu, bertema “Pemuda Cerdas dalam Bermedia Sosial”.
Kegiatan dihadiri para wartawan, OKP, pengurus KNPI Malut, KNPI Ternate dan tamu undangan lainnya. Diskusi dipandu oleh MC Aiinizza, dan dihibur oleh komedian Tete Ko, serta akustik Djuan.
Dalam pemaparannya, Rajif yang juga wartawan senior menyatakan, setiap informasi harus terverifikasi kebenarannya dan akurat, sebelum informasi itu disampaikan ke masyarakat melalui pemberitaan.
Sementara konten kreator, Jeje Kalaodi mengatakan, bahwa di zaman digital sekarang ini, pengguna sosial media perlu berhati-hati dalam membagikan sebuah konten.
“Dan saya sebagai konten kreator lebih memilih mempromosikan kearifan lokal dan konten-konten yang positif,” kata Jeje.
Senada, Firjal Usdek mengatakan, media sosial mempunyai dampak yang sangat luas, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak posisitifnya adalah bisa memberi ruang dan menciptakan ekonomi kreatif bagi para pegiat media sosial melalui konten-konten yang positif,” ungkap Firjal.
Meski begitu, kata Sekretaris AMSI Malut itu, dampak negatif media sosial yakni bisa menaikkan resistensi konflik jika konten-konten yang disebarkan mengandung unsur provokatif, sara maupun misinformasi.
Firjal berpesan, sangat perlu menyaring setiap informasi sebelum disebarluaskan melalui media sosial.
Di akhir acara, Ketua Bidang Komunikasi KNPI Malut, Yunita Kadir menyampaikan terima kasih kepada pemateri dan peserta yang hadir. Kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab. (*)
