TERNATE, KAIDAH MALUT – Dugaan pengeroyokan terhadap massa aksi yang tergabung dalam OKP Cipayung Ternate oleh oknum Satpol PP Ternate dan ‘preman’ akhirnya berbuntut pada laporan polisi.
PC IMM Ternate telah melaporkan tindakan intimidasi tersebut ke Polres Ternate, Kamis 26 Oktober 2023 malam.
Selain itu, ada pula desakan dari GMNI Ternate yang meminta Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, untuk menindak tegas oknum PTT di Lingkup Pemerintah Kota Ternate.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Satpol PP Ternate Fhandi Mahmud kepada media ini, menegaskan ada dua oknum Satpol PP yang terekam dalam video pemukulan massa aksi. Kedua oknum tersebut berinisial MT dan O.
Bahkan, kata Fhandi, kedua oknum tersebut, sudah diberhentikan dari pengamanan demonstrasi.
“Tadi di apel saya sudah tegaskan ke seluruh anggota Satpol PP, khususnya dua orang yang terlibat dalam aksi kemarin. Dua orang itu saya sudah keluarkan dari grup pengamanan demo,” tegasnya.
Laporan polisi yang sudah diproses oleh IMM, kata Fhandi, dirinya siap jika dipanggil oleh kepolisian.
“IMM sudah lapor polisi dan kalau polisi panggil saya, untuk berikan keterangan saya siap. Dan dua petugas PTT Satpol PP saya sudah coret dari pengamanan demo,” ujarnya.
Walau begitu, Fhandi juga menyayangkan atas kericuhan pada aksi evaluasi kinerja Wali Kota Ternate, pada Kamis 26 Oktober kemarin. Menurutnya, petugas Satpol PP semestinya membantu dalam proses pengamanan, sehingga aksi juga bisa berjalan aman dan lancar.
Mengenai preman ‘bayaran’, Fhandi mengaku tidak tahu.
“Saya tidak tahu soal preman. Kalao di Satpol pakai baju preman itu tetap pakai atribut Satpol PP, yakni topi. Kalau pakai baju biasa tapi tidak ada atribut itu saya tidak tahu,” bebernya.
“Saya bilang le mereka (oknum) kita ini sebagai keamanan, jadi menghadapi massa aksi kita tidak harus terpancing, karena itu bisa berakibat fatal,” pungkasnya. (*)