Senin, 25 November 2024

21 ASN di Tidore Presentasi Hasil Aksi Perubahan

21 ASN Tidore yang ikut PKA (Humas/kaidahmalut)

“Saya mewakili Pemerintah Daerah Tidore berharap, inovasi ini akan menambah pembendaharaan inovasi Kota Tidore Kepulauan, nantinya akan mempertahankan Kota Tidore Kepulauan sebagai kota inovasi yang digaungkan pada tahun 2023 hingga saat ini,” harapnya.

Senada, Penguji PKA Angkatan VI Tahun 2024, Mulyadi Wowor dalam kesempatan tersebut berharap, ke-21 reformer dari Kota Tidore Kepulauan dengan inovasi-inovasi yang luar biasa ini, dapat menjadi aset atau motor penggerak bagi pengembangan Kota Tidore Kepulauan ke depannya. Baginya, inovasi-inovasi tersebut adalah sesuatu yang membanggakan.

“Saya selaku penguji, berharap para mentor yang hadir, memberikan dukungan yang tinggi. Diharapkan tentunya pasca diklat ini, mereka bisa menerapkan aksi perubahan itu ke proses jangka menengah dan jangka panjang. Saya kira ini inovasi yang juga bisa mengungkit indeks inovasi daerah bagi Kota Tidore Kepulauan,” tuturnya.

Sebagai Coach, Drs. Sadek Arbi berharap, 21 reformer yang mewakili Kota Tidore telah melahirkan berbagai inovasi luar biasa, sebagai coach tentu ia akan mengawal, bukan saja pada jangka pendek 60 hari melahirkan sebuah inovasi, tetapi yang diharapkan adalah jangka menengahnya, kemudian jangka panjang

“Dikawal terus oleh yang bersangkutan atau yang menggantikannya di jabatan itu, sehingga inovasi itu bisa berlanjut, dan bisa bermanfaat bagi daerah, masyarakat dan instansinya, tapi diutamakan untuk masyarakat agar bisa merasakan dampak baik dari inovasi ini, untuk 21 Reformer yang telah menciptakan inovasi ini diharapkan bisa mengawalnya sampai pada jangka menengah dan jangka Panjang,” ujarnya.

Ke-21 reformer itu di antaranya, Diari Inspektorat (Digitalisasi Arsip Pengawasan Inspektorat) yang digagas oleh Mansur Ismail, Germas Kumuh (Gerakan Masyarakat Sadar Kumuh) digagas oleh Malik A. Rahman, Gurua Saber Pungli (Penanggulangan Korupsi Melalui Penguatan Tim Saber Pungli) digagas oleh Sitti Fatimah Ismail, Pantau Si Jola (Peran Orang Tua dalam Mengawasi Ujian Sekolah) digagas oleh Yakub Ismail.