TIDORE, KAIDAH MALUT – Sebanyak 228 pelaku UKM, menerima bantuan sarana usaha yang bersumber dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Bantuan itu bersumber dari APBD Kota Tidore Kepulauan, yang melekat pada Dinas Perindagkop dan UKM yang terdiri dari 10 paket pengadaan, senilai Rp1,7 miliar.
Penyerahan dilakukan oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim, di Aula Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu, Jumat, 26 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Ali Ibrahim berharap dengan peralatan bantuan sarana usaha yang dibagikan, dapat meningkatan motivasi kerja, produktivitas dan daya saing produk-produk UMKM, serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Tidore Kepulauan.
Wali Kota Tidore Kepulauan dua periode ini juga berpesan, agar sarana usaha yang diberikan dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Bantuan peralatan diserahkan berupa sarana usaha, harus dijaga dengan baik agar tetap bersih sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu panjang. Jangan memindahtangankan, apalagi menjual peralatan tersebut kepada pihak lain tanpa sepengetahuan Dinas Perindagkop dan UKM. Kami berharap semoga bantuan sarana usaha yang diberikan, dapat bermanfaat dengan baik kepada seluruh pelaku UMKM yang menerimanya,” harap Ali.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perindagkop dan UKM, Selvia M. Nur dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari program ini adalah untuk memberikan manfaat bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, meningkatkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, sehingga strategi pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dapat naik kelas, serta mewujudkan struktur perekonomian yang seimbang, berkembang dan berkeadilan.
Ratusan penerima bantuan usaha itu terdiri dari 62 UMK pertukangan, 1 UMK jasa perbengkelan, 28 pedagang ikan berupa cool box 220 liter, 26 payung tenda untuk pedagang musiman, 24 tenda untuk UMK (pedagang kue).
Selain itu, ada pula, 1 mesin giling daging untuk pedagang bakso, 2 komputer untuk IKM rumah produksi VCO, 3 mesin pengupas, pengiris dan penggoreng bawang untuk IKM bawang goreng, 10 UMK jasa catering, 18 UMK aneka kripik kemasan dalam bentuk mesin parut kasbi, 58 mesin roti 3,5 dan 15 liter untuk pelaku IKM pembuat roti. (*)