Saat perintah lewat chat WhatsApp itu diterimanya, lanjut Tina, karena hari sudah malam dirinya menyampaikan akan mengembalikan laptop tersebut besok pagi.

“Keesokkannya saya ke rumah Sekwil, saya komunikasi dengan Pak Sekwil bahwa Tina mau ke rumah antar laptop, oh Iyah Tina jam sekian. Setelah datang ke rumah pak sek beliaunya tidak ada,” jelas Tina menirukan percakapannya dengan Jamrud.

Karena pintu rumah tertutup rapat, Tina mengaku kembali melapor ke Jamrud. Namun, laporannya lewat chat WhatsApp itu tidak pernah direspon.

Tak dapat menemui Jamrud, Tina pun sempat meminta petunjuk Iskandar yang kemudian memerintahkan dirinya bisa menyerahkan laptop itu langsung ke Bendahara DPW, H. Ibrahim.

Alhasil, upayanya pun sia-sia. Bahkan, dua kali bolak-balik ke rumah H. Ibrahim di Kelurahan Bastiong, Kota Ternate, tidak juga berhasil bertemu bendahara DPW ini.

Saat dikontak, Ibrahim hanya menyebutkan berada di luar karena ada hajatan dan akan menghubunginya kembali, namun nyatanya tidak lagi menghubungi.

Baca halaman selanjutnya…