TERNATE, KAIDAH MALUT – DPC Partai Garda Perubahan (Garuda) Kota Ternate, tidak melakukan penjaringan bakal calon legislatif di Pemilu 2024.
Ini disampaikan Ketua DPC Partai Garuda Indonesia, Alakbar M. Dal saat mengikuti sosialisasi Perbawaslu, Kamis, 19 Januari 2023 di Red Star Resto Ternate.
Akbar sapaan akrab Alakbar ini menjelaskan, ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan partai Garuda Indonesia, untuk tidak membuka pendaftaran bacaleg.
Salah satunya, kata Akbar, kekhawatiran partai apabila ada pengurangan kuota dari pihak mereka sendiri. Lantas hal itu bisa membuat bacaleg gugur secara otomatis.
“Misalnya di dapil Ternate Utara kuotanya 7 kursi, kemudian bacaleg yang daftar di partai Garuda Indonesia 14 orang, itu berarti secara otomatis kelebihannya itu akan digugurkan. Sehingga itulah alasan kami tidak membuka penjaringan, karena itu juga kekhawatiran kami di partai,” jelas Akbar.
Meski begitu, ia bilang, pihaknya merekrut bacaleg melalui pendataan sebelumnya. Dimana kader-kader tersebut sudah dicek track recordnya baik itu di lingkungan bacaleg tersebut, atau di media sosial. Intinya, partai Garuda merekrut pemuda yang memiliki jaringan sosial yang luas dan benar-benar loyalitas pada partai.
“Kami rekrut melalui data para kader-kader partai Garuda. Rekrutnya pun dari tiap-tiap kelurahan di Ternate yang tentu kader tersebut, memiliki loyalitas, berasal dari tokoh masyarakat, pemuda-pemudi, dan dikenal banyak orang terutama di dapilnya sendiri,” terang dia.
Data tersebut, tentu sudah melalui survei terlebih dahulu oleh partai, yang dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Kami tidak buka pendaftaran seperti lainnya secara umum karena kami pikir, ini malah akan membuat bacaleg kecewa dan kekecewaan itu justru akan berbahaya, bagi kontestasi politik di tahun 2024 mendatang. Karena sudah pasti ketika mereka keluar dari partai Garuda, maka itu akan menjadi lawan kami,” cetusnya.
Bacaleg partai Garuda untuk dapil Ternate Utara ini menyebutkan, partai Garuda lebih memilih meminimalisir penjaringan, sehingga bisa terhindar dari konflik internal.
“Jadi kami tertutup tapi tidak menghilangkan kriteria-kriteria atau ketentuan bacaleg,” tambahnya.
Terkait jumlah bacaleg yang sudah mendaftarkan diri di partai Garuda, Akbar mengaku hingga sekarang ini, pendaftar bacaleg sudah capai 70 persen dari 4 dapil di Ternate.
“Kuota di Dapil Ternate Utara, Ternate Tengah, dapil Pulau juga sudah lengkap. Sisa dapil Ternate Selatan masih kurang 4. Jadi kami juga masih dalam tahap pencarian bacaleg,” tuturnya.
Sementara untuk 30 persen keterwakilan perempuan dalam parpol, ia mengaku, sudah tersedia.
“Keterwakilan 30 persen yang dijamin Undang-Undang itu sudah ada, karena itu juga syarat penting bagi parpol,” ujarnya.
Mengenai putusan MK soal mantan narapidana yang ikut mencalonkan diri, pada pemilu 2024 tentu tidak menutup kemungkinan bagi partai Garuda, untuk merektrut. Pasalnya, partai Garuda Indonesia tidak menilai seseorang bacaleg dari sisi kriminalisasinya saja.
” Kalau soal mantan napi kami di partai akan mempertimbangkan itu. Sebab, bisa saja mereka juga berpengaruh di daerahnya. Sehingga itu bisa kita pertimbangkan nanti,” sambungnya.
Ia menegaskan, sejauh ini kesiapan partai Garuda tetap konsisten dan terus melakukan konsolidasi, hingga saat ini. (*)