”Saya sampaikan bagaimana proses pengembalian uang saya yang ada di saldo sebanyak Rp7 juta. Mereka hanya minta nomor HP saya, dan bilang akan menghubungi kembali dalam waktu 2 menit, tapi ternyata hingga 15 menit saya tidak dihubungi balik,” ujarnya.
Karena itu, MF meminta tanggung jawab pihak BRI. Sebab ia tidak pernah melakukan transaksi tapi uangnya hilang di rekening.
”Saya ini kan menabung di bank agar uang bisa aman, tapi ternyata hilang. Harus ada tanggung jawab dari pihak bank, tidak bisa lepas tangan karana kami nasabah sudah mempercayai pihak bank untuk menyimpan uang,” pungkasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala BRI Cabang Tobelo Wirasto dalam keterangan persnya menyatakan, BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan MF dan BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut.
“Di mana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering. Yang bersangkutan menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab baik melalui digital atau phone scam sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses,” ungkapnya, Rabu, 12 April 2023.
Wirasto bilang, BRI berempati atas hal tersebut. Namun bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.
“BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta diimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” jabarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun.

Tinggalkan Balasan