Senin, 25 November 2024

Malut United dan Bangkitnya Sepak Bola di Timur Indonesia

Kemenangan Malut United (Ist/kaidahmalut)

Game plan berjalan layaknya tim Eropa dengan penguasaan bola yang dominan, build up dilakukan dengan sabar. Transisi dari positif ke negative dan sebaliknya berjalan mulus. Kontrol-passing yang jadi elemen dasar sepak bola dilakukan dengan baik. Tak ada lagi kesalahan elementer disertai kepanikan saat tertekan lawan. Kita juga punya tim nasional dengan rataan usia pemain yang terbilang muda. Artinya masa depan timnas terbilang cerah.

Tapi harus diakui jika konsistensi permainan timnas yang meningkat dipengaruhi oleh bergabungnya pemain-pemain dari Liga Eropa. Kebijakan PSSI melakukan naturalisasi berdampak signifikan pada permainan tim nasional. Dalam dua leg melawan Vietnam, kontribusi pemain hasil naturalisasi sangat besar. Untuk jangka pendek, bisa jadi ini langkah solutif yang tepat untuk mendongkrak prestasi Indonesia. Tetapi bagaimana dengan aspek keberlanjutan mengingat setengah dari pemain naturalisasi tak lagi muda? Apakah selamanya kita akan terus melakukan naturalisasi saban tahun?

Shin Tae-yong yang sukses membawa Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia awal tahun ini telah memberikan “warning”. Jika ingin prestasi tim nasional terus berlanjut – “benahi dulu kompetisinya”. Benahi – sesuatu yang berkaitan dengan mengatur ulang, memperbaiki semua dan bertujuan untuk mengubah menjadi lebih baik – menurut saya memiliki dua elemen penting. Pertama ; tata kelola kompetisi yang berhubungan dengan regulasi, jadwal, kesiapan infrastruktur pendukung seperti stadion dan yang tak kalah penting adalah sumber daya perangkat pertandingan. Rencana penggunaan VAR adalah sebuah langkah cerdas.

Yang kedua, peningkatan kualitas pemain yang bermain di kompetisi dalam negeri, kapasitas pelatih dan modul pembinaan sepak bola yang berjenjang dan bermuara pada kebutuhan tim nasional. Sepak bola adalah proses berkelanjutan yang dimulai dari usia dini. Jenner, Hubner, Struick adalah beberapa contoh jika peran akademi usia muda tak hanya mengasah skill bola semata tetapi juga aspek mental, disiplin, attitude, bagaimana memahami taktikal dan tentunya asupan gizi.

Fokus pembinaan yang berkelanjutan adalah solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan tim nasional. Kita butuh akademi sepak bola yang mengakomodir semua aspek mendasar dari sebuah proses pembinaan. Karena itu, saya menaruh respek pada sosok “orang baik” di balik layar Malut United FC yang memilih fokus pada pembinaan dengan rencana mendirikan sebuah akademi sepak bola di Maluku Utara.

Malut United FC adalah sebuah tim baru yang membawa nama Maluku Utara dan juga Maluku di kancah sepak bola nasional. Kemunculannya terbilang mengejutkan karena hanya satu musim kompetisi langsung meraih tiket promosi ke Liga 1. Prestasi hebat ini tentu memiliki beberapa konsekwensi. Tim ini tak boleh sekedar numpang lewat di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Mengapa?. Karena Malut United bukan sekedar entitas sepakbola. Ada banyak fragmen kehidupan yang saling terkait dan menguatkan. Tujuan awal membentuk Malut United adalah memberikan kebahagiaan kepada masyarakat dengan hiburan sepak bola kelas satu.