TERNATE, KAIDAH MALUT – Setelah hampir lima bulan tak merespons tawaran kerja sama pengelolaan Stadion Gelora Kie Raha (GKR), kini Pemerintah Kota Ternate kembali berencana melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Malut Maju Sejahtera (MMS).

Keputusan itu disepakati antara kedua belah pihak, baik Pemkot Ternate maupun PT MMS, saat melakukan pertemuan di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.

Mewakili Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman yakni Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly, dan Kadispora Sutopo Abdullah.

Sementara pihak kedua yakni Direktur PT MMS Udin Umasangadji, Direktur Utama Dirk Soplanit dan Maurits.

Rizal Marsaoly menjelaskan, dari pertemuan sekira pukul 14.00 WIB itu, keduanya menyepakati kerja sama dengan membuat MoU terlebih dahulu pada tanggal 27 Juni 2023 mendatang.

Ia bilang, dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang akan dimasukkan, ke dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) nanti.

Baca halaman selanjutnya…

“Pemerintah Kota Ternate menganggap kerja sama ini adalah hal baik, yang harus diapresiasi. Karena ini bicara soal jangka panjangnya, yang pastinya akan berdampak pada generasi baru di Kota Ternate,” kata Rizal saat diwawancarai di kediamannya, sekira pukul 17.00 WIT, Kamis, 22 Juni 2023.

Meski begitu, Rizal mengaku sebelumnya sempat terjadi miskomunikasi antara pemerintah kota dan PT MMS. Sebab, saat itu pemerintah kota harus melihat secara rinci poin-poin yang akan dikerjasamakan.

“Memang sebelumnya tawaran kerja sama ini pernah ada sebelumnya, tetapi sempat ada miskomunikasi. Karena kami pemerintah, waktu itu belum melihat poin kerja samanya, dan belum didiskusikan,” ungkap Rizal yang juga Manejer Persiter itu.

Tentunya, sambung Rizal, pemerintah kota memberi apresiasi yang setinggi-tingginya, atas niat baik dari PT MMS,” sambungnya.

Poin-poin penting yang menjadi substansi pada kerja sama tersebut, di antaranya terkait.pemanfaatan stadion.

Dalam PKS nanti, pihak kedua atau MMS tidak bisa merubah nama Stadion Gelora Kie Raha dan klub sepak bola Persiter, tetap bisa menggunakan stadion GKR.

“PT MMS sangat luar biasa atas niat baiknya. Intinya, ada yang datang ke pemerintah lalu menawarkan kerja sama, guna perbaikkan fasilitas olah raga, tentu pemerintah harus mengapresiasi itu. Apalagi soal pengembangan sepak bola di Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate,” jelasnya.

Terpisah, Direktur PT MMS Udin Umasangadji saat dikonfirmasi Kaidah Malut membenarkan, tawaran kerja sama pihaknya telah direspons oleh Pemkot Ternate.

“Iya kemarin itu, kita ketemu dan membahas lagi soal kerja sama pengelolaan Gelora Kie Raha. Dan saat itu yang hadir dari pemerintah ada Pak Rizal Marsaoly dan Kadispora Pak Sutopo,” kata Udin.

Menurut Udin, ia sendiri tidak tahu persoalan internal Pemerintah Kota Ternate, namun yang pasti saat ini pemerintah sudah merespons penawaran PT MMS, yang sempat kandas di bulan Februari 2023 lalu.

Baca halaman selanjutnya…

“Kami PT MMS terima baik respons mereka (pemerintah), hanya saja untuk putaran yang saat ini, itu tak memungkinkan lagi untuk kita pakai GKR, tetapi kita tetap akan pakai stadion hanya saja bukan dipakai pada kompetisi sekarang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Malut United tak lama lagi akan memulai kompetisi Liga 2 di bulan September 2023. Sehingga, penggunaan GKR dengan kondisi saat ini sangat tidak mungkin digunakan. Olehnya itu, sembari membahas MoU, maka Malut United FC akan menggunakan lapangan di Jakarta.

Ada dua lokasi alternatif di Wilayah Jakarta, yaitu Stadion PTIK dan Stadion Madya Senayan. Kedua lokasi tersebut, kata dia, sudah dilaporkan ke Pengurus PT LIB (Liga Indonesia Baru ), dan Malut United tinggal menunggu konfirmasi dari LIB.

“Pemain Malut United tanggal 30 Juni sudah masuk Jakarta semua untuk latihan persiapan. Jadi kami juga sementara waktu pakai bascamp di Jakarta dulu,” terangnya.

Walau begitu, PT MMS tetap menanggapi positif pemerintah kota. Teken MoU juga akan dilakukan dalam waktu dekat dan sebelumnya itu, kedua belah pihak akan memperlajari isi PKS-nya.

Selain itu, tim juga diharuskan masuk pusat latihan di Ciputat ditambah perayaan Idul Adha 144 H. “Jadi mungkin ada pergeseran, nanti akan disampaikan,” ucapnya.

“Kita MMS tetap pakai stadion itu tapi bukan untuk musim sekarang, karena kondisi GKR kan butuh renovasi yang memakan waktu 5 sampai 6 bulan. Sementara kompetisinya dua bulan lagi mulai,” tuturnya.

“Dan karena waktu renovasi stadion lama jadi sangat tidak memungkinkan, untuk Malut United menggunakan stadion tersebut,” tambahnya.

Mengenai nilai yang akan dikerjasamakan, ia sendiri belum bisa memastikan angkanya. Pasalnya, harus menunggu pembahasan MoU nanti. (*)