TERNATE, KAIDAH MALUT – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku Utara (Malut), menyiapkan bonus sebesar Rp1 miliar bagi atlet yang berhasil meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
“Total bonus sebesar Rp1 miliar. Untuk atlet peraih medali emas diberikan bonus sebesar Rp150 juta, medali perak Rp100 juta dan peraih medali perunggu sebesar Rp50 juta,” kata Ketua KONI Malut, Djafar Umar, kepada malut.kaidah.id, Sabtu, 18 September 2021.
Djafar Umar mengatakan, untuk saat ini anggaran yang diusulkan KONI sekitar Rp7 miliar sampai Rp8 miliar untuk 12 cabang olahraga yang akan berlaga di PON Papua nanti.
Menurut Djafar, sebanyak 54 atlet yang akan bertanding di 12 cabag olahraga, tetapi ada empat atlet yang mundur. Dua orang di antaranya tidak mendapat izin atasan, yakni atlet dayung satu orang dan bulutangkis satu orang, serta dua petinju atas nama Salsabilah dan Sunan Amoragam.
“Padahal Sunan Amoragam merupakan petinju yang pernah meraih medali emas untuk Malut pada PON ke-19 di Jawa Barat lalu, serta peraih medali perunggu di ajang Asian Games kelas 52 kilogram,” kata Djafar.
Djafar mengakui, meskipun dengan sarana yang terbatas dan minimnya jam terbang atlet sebelum berlaga di PON Papua, KONI Malut tetap mengagendakan training center (TC) di Thailand dan Korea Selatan, tetapi itu tidak terealisasi karena pandemi COVID-19.
“Tapi kita berharap, target masuk peringkat 25 secara nasional dapat tercapai,” ujarnya.
KONI Malut berharap, agar atlet yang mewakili Malut pada PON ke-XX di Provinsi Papua tetap menunjukkan sportivitas dan dedikasi dalam meraih prestasi bagi Malut.
“Pergi dengan niatan yang baik, kembali membawa medali untuk mengharumkan nama baik Maluku Utara,” tandasnya. *