JAKARTA, KAIDAH MALUT – Nama Ilham Udin Armaiyn ramai dibicarakan publik sepak bola Indonesia, setelah ia bergabung bersama tim asuhan Indra Sjafri di Piala AFF U19 tahun 2013.
Putra kelahiran Ternate ini menjadi penentu keberhasilan Garuda Muda menjadi juara di ajang tersebut.
Setelah sempat membela 5 klub saat masuk ke dunia profesional (Bhayangkara, Selangor Malaysia, Barito Putera, PSM Makassar, dan Arema), kini Ilham menjadi kapten tim asal Maluku Utara, Malut United FC.
Klub berjulukan Laskar Kie Raha itu adalah peserta baru di kancah sepak bola nasional dan kini berlaga di kompetisi Liga 2 sejak musim 2023-2024.
Kenapa Ilham mau bergabung bersama Malut United? Apa arti sepak bola bagi pria kelahiran 10 Mei 1996 ini dan apa yang dibutuhkan anak-anak di Maluku Utara?
Soal hati. Begitu kata Ilham kenapa memutuskan menjadi bagian dari skuad Malut United. Ia mengaku sangat bangga bisa membela klub yang mewakili daerah asalnya.
“Dulu, sepak bola hanyalah sekadar hobi. Seiring berjalannya waktu, sepak bola adalah pekerjaan saya. Lewat sepak bola, saya bisa menghidupi keluarga. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian Malut United,” ujar Ilham Udin Armaiyn.
Dari hobi menjadi pekerjaan yang memberi kehidupan. Karena itulah, Ilham berharap sepak bola bisa semakin dikembangkan di daerah kelahirannya, Maluku Utara.
“Anak-anak di Maluku Utara membutuhkan fasilitas yang memadai. Harus ada perhatian terhadap pembinaan usia dini dan memperbanyak kompetisi bagi anak-anak di sana,” ucap Ilham.
Tak lupa, Ilham menitipkan pesan khusus bagi anak-anak di Maluku Utara.
“Jangan pernah berhenti untuk bermimpi, karena suatu saat mimpi itu akan menjadi kenyataan,” ujar Ilham, kapten tim yang berambisi membawa Malut United lolos ke Liga 1.
Tentu mimpi itu harus diikuti dengan keseriusan dan usaha keras sejak dini. Didukung prasarana serta mendapatkan pelatihan sepak bola dengan baik dan benar sesuai perkembangan usianya.
Semua itu akan mewujudkan impian anak-anak Maluku Utara menjadi pemain sepak bola profesional dan membawa timnas Indonesia berprestasi menjadi kenyataan. (*)