TERNATE, KAIDAH MALUT – Ketua Asprov PSSI Maluku Utara Edi Langkara akhirnya angkat bicara, terkait ketidakikutsertaan atlet sepak bola Maluku Utara ke Pra PON XXI di Jayapura, Papua.
Menurut mantan Bupati Halmahera Tengah itu, batalnya keberangkatan atlet mengikuti babak kualifikasi PON XXI bukanlah kesalahan Asprov Maluku Utara, seperti yang dialamatkan ke organisasi sepak bola tersebut.
Elang sapaan akrab Edi Langkara menyebut, ini murni lantaran tidak ada biaya dari pemerinta provinsi, sehingga menjadi kendala para atlet ke Jayapura.
Elang menegaskan, tugas Asprov hanya menyiapkan atlet dan PON itu ranahnya pemerintah daerah
“PON itu kan ranahnya pemerintah daerah, dan cabor itu menyiapkan atletnya. Kalau gak ada dana gimana? Kalau ada keterlambatan anggaran dari DPRD ya itu urusannya dengan KONI, karena Asprov mengusulkannya lewat KONI lalu disampaikan ke pemerintah,” tegasnya saat diwawancarai usai menghadiri final pada turnamen voli Wali Kota Cup II di Tidore, Selasa 24 Oktober 2023.
Elang mengatakan, tidak ada istilah pengembalian biaya dari pemerintah. Sebelumnya, Asprov telah membiayai sendiri kebutuhan atlet dan pelatih.
“Dalam logika kita ini gak bisa utang piutang. Kita sudah menyiapkan dengan anggaran pelatihan, anggaran TC dan perlengkapan. Kan dari Asprov yang siapkan itu semua. Lalu pemprov-nya di mana? Dan yang kita gunakan itu bukan duit pemerintah, tetapi duit organisasi dan tidak ada pengembalian,” ungkapnya.
“Tidak ada mekanisme pengembalian. Kita ini berorganisasi, masa suruh cabor ngutang. Nanti malu-maluin aja kan. Jadi pemda jangan bikin malu. Pemda juga tidak ada duit,” tukasnya. (*)