Menjamu Bekasi City, tentu tim Laskar Kie Raha sudah sangat siap.
Imran dalam kesempatan tersebut, menekankan pada Ilham Udin Armaiyn cs, bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri.
“Memang Bekasi City selalu unggul penguasaan bola atas lawan-lawannya selama ini. Bagi kami, yang terpenting adalah bermain efektif dan memanfaatkan setiap peluang yang didapat. Semua sudah dipersiapkan dalam latihan, tak ada pilihan selain memetik 3 poin,” ungkal Imran.
Pada 5 laga, 22 pemain Malut sudah merasakan turun sebagai starter dengan 8 poin. Sedangkan Bekasi City baru mempercayakan 16 pemain.
United Ilham Udin Armaiyn saat ditanyakan soal kebiasaan Malut United yang merotasi starting line-up, ia menyatakan semua pemain memiliki peran sendiri.
“Semua pemain di Malut punya peran sama penting. Kami semua bekerja keras dalam latihan dan saling percaya satu dengan yang lain demi kepentingan tim,” sebut Ilham, sang kapten.
Perjalanan Malut United mendapatkan 8 poin, di Grup 2 didahului lewat bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah PSKC Cimahi, lalu menang 3-2 menjamu Perserang.
Kemudian, kekalahan diperoleh Malut United dari tamunya PSIM 0-1 di laga ketiga Grup 2. Kemenangan kedua Laskar Kie Raha didapat atas Nusantara United (2-1), ketika Malut berpindah markas dari Stadion PTIK Jakarta ke Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi.
Di laga terakhir, satu poin dipetik di markas Persikab Kabupaten Bandung lewat hasil 1-1. Gol Malut dicetak oleh pemain debutan, Andreas Crismanto Ado.
Andreas menjadi pemain ke-5 Laskar Kie Raha, yang mencetak gol dari total 7 yang didapat. Satu gol didapat Malut lewat bunuh diri pemain Nusantara United.
Sementara dari kubu Bekasi City, pelatih Widyantoro menyebut kondisi para pemainnya sangat siap, untuk memburu target kemenangan atas Malut United dengan permainan menghibur.
Hal tersebut diamini Adittia Gigis Hermawan yang menjadi perwakilan pemain di acara jumpa pers.
“Semoga keberuntungan berpihak pada Bekasi City,” harap Adittia, pemain berposisi gelandang ini.
Bagaimana dengan fakta ketergantungan Bekasi City pada ketajaman Ezechiel? Saat mantan striker Persib ini gagal mencetak gol, The Dark Horses tak mampu meraih kemenangan dan kalah 0-1 dari Perserang.
“Sebenarnya kami tidak bergantung pada Eze. Hanya, selama ini Eze yang berhasil memanfaatkan peluang yang didapat. Pemain lain bukan tanpa peluang, namun belum berhasil memaksimalkannya,” ucap Widyantoro.
“Tentu kami sudah melakukan evaluasi dari kekalahan melawan Perserang. Finishing jadi fokus utama karena sebenarnya kami sangat menguasai permainan dan punya 15 peluang di depan gawang lawan,” pungkas Widyantoro.
Menurut coach Wid, begitu sapaannya, saat menghadapi Perserang banyak pemain Bekasi City yang sebenarnya memiliki peluang mencetak gol, sebaliknya Eze yang minim mendapatkan kesempatan.
Widyantoro tak menampik kenyataan Bekasi City belum berhasil mencetak gol di 15 menit awal babak I dan babak II. Apakah The Dark Horses tergolong tim diesel alias lambat panas?
“Tidak juga. Kami berusaha mencetak gol sejak awal pertandingan, hanya belum berhasil saja,” tandasnya. (*)