JAKARTA, KAIDAH MALUT – Malut United FC, klub asal Maluku Utara siap mengarungi kompetisi Liga 2 2023-2024.
Sejak nama Malut United FC muncul di tengah ekosistem sepak bola Tanah Air, manajemen klub telah melakukan sejumlah terobosan untuk mempersiapkan tim.
Mantan pemain tim nasional, Imran Nahumarury ditunjuk menjadi pelatih kepala. Selain itu, sejumlah pemain senior seperti Ilham Udin Armaiyn, Hendra Adi Bayauw, Hari Nur Yulianto, Dedy Gusmawan, dan Joko Ribowo, ikut direkrut untuk memperkuat Malut United FC.
Malut United FC juga merekrut sosok berpengalaman, yakni Yeyen Tumena sebagai direktur teknik.
Nama-nama besar dan sederet pemain berpengalaman yang kini berkarier di bawah bendera Malut United FC itu, telah menyatukan visi untuk bersama membawa klub kebanggaan masyarakat Maluku Utara, berkompetisi di kancah sepak bola nasional.
Berbagai bentuk persiapan seperti latihan dan uji coba telah dilakukan. Di samping itu, manajemen dan tim pelatih juga memberikan kelas psikologi kepada para pemain.
“Tim ini harus siap secara taktikal, psikologi, dan mental. Semua harus siap. Kami tak hanya mempersiapkan aspek teknis, tapi yang paling penting saat menghadapi pertandingan adalah psikologi,” kata Imran Nahumarury, Rabu, 06 September 2023.
Setelah melakukan persiapan, Malut United FC semakin dekat dengan arena pertandingan yang sesungguhnya. Kompetisi Liga 2 2023-2024 akan bergulir mulai 10 September 2023.
Malut United FC yang akan bermarkas di Jakarta pada kompetisi musim ini, tergabung di Grup 2 bersama FC Bekasi City, Nusantara United, Perserang, Persikab Kabupaten Bandung, PSIM Yogyakarta, dan PSKC Cimahi.
Pada pekan pertama, Malut United FC dijadwalkan melakoni laga tandang kontra PSKC Cimahi, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, pada Ahad, 10 September 2023 pukul 15.00 WIB.
Bagi Imran Nahumarury, memulai kompetisi dengan laga tandang, bukanlah masalah selama tim mampu melakukan persiapan secara maksimal.
“Main home dan away sama saja. Karena di setiap kompetisi, pertandingan pertama akan sangat sulit. Tapi, kalau kita menyiapkan tim ini secara maksimal, saya pikir tidak ada kendala,” ujar Imran.
Imran Nahumarury menilai, aspek psikologi tetap menjadi kunci dalam menjalani pertandingan pertama.
“Pertandingan pertama itu tidak mudah. Musuh terbesar sebenarnya bukan lawan, tapi bagaimana pemain bisa menghadapi dan menguasai diri sendiri. Faktor itu yang sangat penting, bukan hanya lawan,” tutur Imran Nahumarury. (*)