Senin, 25 November 2024

Minal ‘Aidin wal Fa’izin

DUA KALI DALAM SETAHUN, Umat Islam akan mengucapkan kalimat Minal ‘Aidin wal Faizin. Yaitu pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Namun sebagian di antara kita, belum paham apa makna kalimat tersebut, meskipun sangat lancar mengucapkannya.

Menukil Profesor KH. Quraish Shihab dalam buku Lentera Hati Pijar Hikmah dan Teladan Kehidupan, menjelaskan Minal ‘Aidin berarti (semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali, yakni. Kembali fitrah (asal kejadian atau kesucian atau agama yang benar).

Prof. Quraish menjelaskan, untuk mencapai ke fitrah, setiap dituntut keserasian hubungan. Sebab, menurut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ad-din al-muamalah, yakni keberagamaan adalah keserasian dengan sesama manusia, lingkungan, dan alam.

Puasa Ramadhan selama satu bulan, ibarat proses penyucian diri sebelum datang hari kemenangan, yakni Idul Fitri. Maka, kembali ke fitrah yang dimaksud Prof, Quraish Shihab, manusia kembali suci sebagaimana yang baru dilahirkan.

Sedangkan kata Al Faizin, berasal dari asal kata fawz yang berarti keberuntungan. Jika merujuk kepada Al Quran, terdapat 29 kali kata itu termaktub dalam berbagai bentuknya.

Prof Quraish menerangkan, jika ditelusuri makna seluruhnya kecuali pada Surah an-Nisa’ ayat 73, fawz mengandung makna pengampunan dan keridhaan Tuhan, serta kebahagiaan surgawi.

Maka wal faizin, harus dimaknai sebagai harapan dan doa mendapatkan ampunan dan ridha Allah, sehingga mendapatkan kenikmatan.

Salah satu syarat mendapatkan anugerah tersebut, sebut Quraish Shihab, ditegaskan dalam penggalan Surah an-Nur ayat 22:

وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Wal ya‘fū wal yaṣfaḥū, alā tuḥibbūna ay yagfirallāhu lakum, wallāhu gafūrur raḥīm(un).

Artinya: “Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Asbabun Nuzul ayat ini, berkaitan dengan kasus Abu Bakar Radhiallahu ‘Anhu dengan salah seorang yang sering dibantu, tapi justru ikut menyebar gosip (hoax) terhadap putri beliau sekaligus istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Saiyidah Aisyah Radhiallahu ‘Anha.

Abu Bakar sangat marah, dan bersumpah tidak akan memaafkan dan tidak akan memberi bantuan apapun kepada orang tersebut. Lantas Allah mengutus Malaikat Jibril menyampaikan ayat tersebut kepada Rasulullah. Ayat tersebut sekaligus mendeclare, bahwa Saiyidah Aisyah bersih dari segala tuduhan akibat kabar hoax.

Berdasarkan ayar tersebut, Prof Quraish mengajak, dengan makna Minal ‘Aidzin wal Faizin, umat Islam agar saling berlapang dada dan mengulurkan tangan, dengan mengucapkan Minal ‘Aidzin wal Faizin. Dengan harapan mendapatkan kenikmatan dan kembali suci setelah satu bulan berpuasa Ramadhan.

Akhirnya, Redaksi malut.kaidah.id menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca atas segala salah dan khilaf, dan selamat merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Minal ‘Aidin wal Faizin. (*)

Redaksi