Rabu, 4 Desember 2024

KMP Ngafi Kandas di Perairan Morotai, Seluruh Penumpang Panik

Seluruh penumpang KMP. Ngafi yang dievakuasi oleh Tim Basarnas dan AL Morotai | Foto : Istimewa/Kaidah Malut

MOROTAI, KAIDAH MALUT – Kapal Motor Penumpang (KMP) Ngafi tujuan Pelabuhan Feri Gorua-Pelabuhan Feri Juanga Morotai kandas di perairan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, ketika hendak berlabuh di Pelabuhan Feri, Desa Juanga Kecamatan Morotai Selatan, sekira pukul 12.00 WIT, Selasa, 08 Maret 2022.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kandasnya kapal lantaran nahkoda kapal tidak bisa melakukan manuver atau hilang kontrol diduga air laut yang surut. KMP Ngafi tersebut kandas tepat di depan Lanal Morotai atau jarak dari Pelabuhan Feri kurang lebih 100 meter.

Nining, Salah satu penumpang KMP Ngafi, kepada mengaku keberangakatan KMP Feri dari Pelabuhan Gorua sekitar jam setengah 10 pagi.

“terus dia sampe di Morotai jam 12 tepat dan dia masih berputar-putar dan langsung dia menabrak karang,” ungkap Nining.

“Kapal yang terkandas dari jarak pelabuhan masih 100 meter, atau tepat di belakang Lanal Morotai.  Kalau di belakang Lanal cuman 30 meter saja,” sambungnya.

Nining mengatakan bahwa saat ini penumpang sudah dievakuasi oleh Personel TNI AL dan Basranas Morotai menggunakan Kapal KM. Kolorai.

“Yang di evekuasi dari Angkatan Laut deng Basarnas, ada penumpang mahasiswa sekitar 80 orang dari Tobelo mereka KKN di Morotai,” terangnya.

Ia juga mengaku seluruh penumpang kapal sangat panik saat kejadian.

“Seumur hidup baru pertama kali Feri terkandas. Banyak penumpang dari anak-anak dan orang tua panik semua,” tambah dia.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Pulau Morotai Ahdad Hi. Hasan, yang dikonfiramsi terpisah menjelaskan bahwa, kandasnya KMP. Ngafi terdampak lantaran kemudi hilang fungsi kontrol.

“Jadi terkait dengan KMP. Ngafi saya baru dapat informasi, baru disampaikan dari staf pelabuhan bahwa mereka juga dapat informasi dari kapal KMP. Ngafi seperti itu disebabkan, karena hilangya fungsi kontrol kemudi. Jadi kemudi yang eror sehingga kapal keluar dari jalur. Untuk itu,” jelasnya.

Sebagai Kadis Perhubungan Morotai, ia meminta kepada pihak ASDP agar mengganti kapal atau mengembalikan KM. Maming untuk melayani seperti semula, sebab, kata Ahdad dari sisi kapasitas sangat tidak berimbang dengan banyak penumpang.

“Saya berharap KM. Maming kembali beroperasi. Kami juga sudah menyurat dan ini mungkin peringatan terkakhir ke ASDP kalau bisa tolonglah. Kejadian saya kurang tahu. Kalau daftar penumpang saya belum dapat lengkap,” tandasnya.*