MOROTAI, KAIDAH MALUT – Telkomsel akan membangun tujuh site Base Transceiver Station (BTS) secara bertahap di wilayah Pulau Morotai. Ini dalam rangka meningkatkan jangkauan bagi pengguna telkomsel.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kabag Kominfo dan Humas Setda Pulau Morotai, Iwan Muraji, pada Ahad, 26 Oktober 2025. Menurutnya, pembangunan tujuh site BTS ini telah masuk dalam skala prioritas Telkomsel.

“Alhamdulillah, komunikasi Bupati dan Wakil Bupati yang intens dengan pihak operator jaringan internet telah ditindaklanjuti oleh Telkomsel melalui pemetaan dan survei jaringan di Morotai. Dari hasil survei tersebut, terdapat tujuh titik lokasi yang masuk dalam skala prioritas pembangunan BTS,” ungkap Iwan.

Ia menjelaskan, dari tujuh site yang direncanakan, dua di antaranya akan mulai dibangun pada tahun 2025. Saat ini, kedua site tersebut telah melalui tahapan survei lokasi dan penandatanganan kesediaan lahan oleh warga sekitar. Kedua site yang dimaksud adalah Site Gotalamo di kawasan Kilometer 2 dan Site Sopi di antara wilayah Sopi–Majiko. Site Sopi nantinya akan menjangkau beberapa desa di sekitar wilayah Sopi, sementara Site Gotalamo akan memperluas jangkauan jaringan di sekitar Kampus UNIPAS, RSU Morotai, dan kawasan sekitarnya.

Selain dua site tersebut, lima site lainnya yang juga akan dibangun adalah Site Mira, Site Towara, Site Gorua, Site Daruba, dan Site Usbar. Site Mira akan menjangkau Desa Mira, Dokumira, Wewemo, Rahmat Sambil, dan Sambiki Baru. Site Towara melayani desa-desa sekitar wilayah Towara. Site Gorua akan memperkuat jaringan di wilayah Gorua dan sekitarnya, sementara Site Daruba difokuskan untuk memperkuat layanan jaringan di dalam Kota Morotai. Adapun Site Usbar akan menjangkau wilayah Usbar serta desa sekitar seperti Tiley Sabar, Pante Tiley, dan sekitarnya.

Iwan berharap seluruh elemen masyarakat dapat memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan tersebut. Ia menyebut, sejauh ini proses pembangunan BTS di Morotai berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan berarti, kecuali di beberapa wilayah perkotaan seperti Daruba dan Gotalamo yang termasuk dalam zona penerbangan sipil dan militer sehingga terdapat pembatasan ketinggian menara.

“Alhamdulillah, masyarakat sejauh ini mendukung penuh. Kendala hanya terjadi di wilayah tertentu seperti Daruba dan Gotalamo karena masuk dalam zona penerbangan. Misalnya, di Gotalamo Telkomsel awalnya mengajukan menara setinggi 72 meter, namun harus disesuaikan menjadi 56 meter sesuai ketentuan penerbangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, pembangunan BTS oleh Telkomsel di Morotai merupakan langkah strategis untuk memperluas akses internet di seluruh wilayah, sekaligus mendukung transformasi digital dan pemerataan layanan komunikasi.

Iwan juga menambahkan bahwa selain Telkomsel, operator jaringan lain seperti IM3 juga telah mulai beroperasi di Morotai, meskipun masih terbatas pada wilayah dalam kota hingga Aha dan Momojiu. “Kita berharap ke depan akses jaringan IM3 juga dapat diperluas, seiring dengan meningkatnya penerimaan pasar terhadap layanan operator tersebut,” tutupnya. (*)