MOROTAI, MALUT KAIDAH – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Kalpin Nur, mengaku kecewa dengan tindakan oknum Konsultan Manajemen Balai (KMB), Sudarwin Hasyim dan Akmal Mustafa, yang diduga memeras Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), di Kecamatan Kao Barat Kabupaten Halmahera Utara (Halut).
“Kami sangat kecewa, karena oknum KMB yang seharusnya membantu mendampingi petani, malah melakukan pemerasan. Terus terang ini juga mencoreng nama institusi kami,” tegas Kalpin Nur.
Padahal, kata dia, seharusnya konsultan itu paham, program P3-TGAI itu merupakan bantuan langsung tunai, yang diperuntukkan bagi kesejahteraan petani dan meningkatkan ekonomi mereka.
“Malah kedua konsultan itu memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Masyarakat sudah susah malah dibuat lebih susah,” sesal Kepala BWS Malut.
Menurut dia, kasus pemerasan itu akhirnya berdampak pada target capaian yang telah ditentukan oleh P3A menjadi tidak optimal. Yang lebih memprihatinkan lagi, petani yang ikut bekerja tentunya tidak mendapatkan penghasilan tambahan seperti yang diharapkan.