MALUKU, KAIDAH MALUT – Di tengah tantangan pemerataan pembangunan dan akses energi di kawasan timur Indonesia, PT PLN (Persero) terus membuktikan peran nyatanya sebagai garda terdepan dalam membangun keadilan energi.
PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Piru, kembali menyalurkan sambungan listrik gratis bagi masyarakat prasejahtera. Kali ini, program itu menjangkau Dusun Manipa, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Bantuan ini merupakan bagian dari program nasional bertajuk Light Up The Dream (LUTD), sebuah inisiatif PLN yang berfokus pada pemberian bantuan sambungan listrik gratis kepada keluarga kurang mampu. Sejak diluncurkan, program ini telah menerangi puluhan ribu rumah pada berbagai daerah di Indonesia, memberi ruang bagi kehidupan yang lebih layak, produktif, dan berdaya.
General Manager PLN UIW Maluku-Maluku Utara, Awat Tuhuloula, yang hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan, menegaskan bahwa akses listrik adalah elemen vital dalam mendukung pendidikan anak-anak di pelosok negeri.
“Listrik bukan lagi soal kebutuhan sekunder. Ini kebutuhan dasar, terutama untuk anak-anak di daerah 3T. Tanpa listrik, proses belajar terganggu, akses informasi tertutup. Lewat program Light Up The Dream, kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia, termasuk di Maluku, bisa tumbuh dan belajar dalam terang,” ungkap Awat.
Turut hadir mendampingi, Febry Calvin Tetelepta, mantan Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Etiga Mobility Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Febry menyampaikan apresiasinya terhadap langkah konkret PLN dalam menjangkau masyarakat yang selama ini hidup di bawah bayang-bayang kegelapan.
“Ini bukan sekadar bantuan pasang baru listrik, ini adalah intervensi pembangunan yang menyentuh langsung urat nadi kehidupan masyarakat. Saya menyaksikan sendiri bagaimana satu sambungan listrik bisa mengubah dinamika sebuah rumah tangga. PLN sudah mengambil peran strategis dalam membangun keadilan sosial lewat akses energi,” tegas Febry.
Ia menambahkan bahwa sinergi seperti ini patut didorong dan direplikasi di sektor-sektor lain.
Ditempat yang sama, Manager PLN ULP Piru, Muhammad Ilham, menegaskan komitmen timnya untuk terus menyisir kawasan yang belum terlistriki secara adil.
“Target kami jelas, semua warga, terutama yang rentan dan belum menikmati listrik, harus mendapat akses yang sama. PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tapi juga sebagai mitra perubahan,” kata Ilham.
Dengan listrik yang kini menyala di rumah Evredy Hully dan warga lainnya, PLN dan para mitranya menunjukkan bahwa terang bukan sekadar cahaya, tapi jalan menuju masa depan yang lebih baik.
“Saya sangat berterima kasih kepada PLN. Bantuan ini sangat berarti, terutama untuk anak saya yang kini bisa belajar dengan nyaman di malam hari,” ujarnya penuh haru. (*)