“Adanya pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik juga menjadi salah satu penyebab ketidakstabilan suplai listrik, sehingga ke depan dibutuhkan koordinasi antara Pemkot dan PLN terutama untuk pohon-pohon yang sulit ditebang dan membutuhkan pendekatan persuasif ke masyarakat pemilik pohon,” akunya.

Wali Kota Ambon berharap kerjasama yang terjalin antara Pemerintah Kota Ambon dan PLN dapat terus memperkuat pelayanan listrik yang optimal, sehingga dapat mendukung aktivitas masyarakat dan pembangunan di Kota Ambon.

Sejalan dengan hal itu, General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula banyak memaparkan terkait dengan keandalan sistem di Kota Ambon jelang Idul Fitri 1446 H, terutama dari sisi pembangkitan, transmisi, dan distribusi.

Awat menyebukan, sistem kelistrikan di Ambon diperkirakan dalam kondisi relatif aman selama periode Idul Fitri 1446 H. Beban puncak tertinggi diprediksi akan tercapai pada 26 Maret 2025, sebesar 65,38 MW, dengan cadangan daya sebesar 35,18 MW. Kemudian pada 31 Maret 2025, beban puncak diperkirakan sebesar 58,21 MW, dengan cadangan daya sebesar 42,35 MW.

“Kami juga telah menyiagakan personel di posko-posko siaga selama periode Idul Fitri 1446 H ini. Petugas posko akan memantau keadaan secara terus-menerus, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan menyusun laporan untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai dengan prosedur dan dapat segera mengatasi masalah yang mungkin muncul,” terang Awat.

Untuk itu, Awat berkomitmen keandalan listrik selama periode Lebaran ini tetap terjaga.

Di sisi lain, Awat juga berharap Pemkot Ambon dapat mendukung program Electrifying Lifestyle, terutama dalam hal penggunaan kendaraan listrik yang lebih masif.

“Kami siap menambah armada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Ambon, untuk mengakomodir kebutuhan listrik para pengguna kendaraan listrik,” tukasnya. (*)