TERNATE, KAIDAH MALUT – Aksi vandalisme dengan sasaran Sekretaris Daerah Ternate Jusuf Sunya, kembali menuai kritikan dari Praktisi Hukum.
Kali ini Praktisi Hukum Hendra Kasim. Hendra mengatakan, dalam polemik yang terjadi, ia lebih menghindari pandangan perspektif mekanisme pengisian dan pemberhentian jabatan Sekda secara hukum.
Sebab, ia yakin bahwa Pemerintah Kota Ternate lebih paham akan hal itu.
“Lebih dari itu, saya hendak menyampaikan beberapa hal. Pertama, kepemimpinan Pak Tauhid wajar jika diragukan oleh publik. Karena pada periode ini, Pak Wali bertengkar secara terbuka dengan Wakil Wali Kota dan Sekda,” kata Hendra, Selasa, 13 Juni 2023.
Padahal, menurutnya, dua jabatan ini sangat penting dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan.
“Itu berarti, ada yang salah dengan manajemen kepemimpinan Pemkot Ternate hari ini,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, Kantor Wali Kota memilik petugas keamanan yang diberi tanggung jawab kepada Satpol PP.
Namun, hal itu tidak dilaksanakan dengan baik sehingga Satpol PP bisa kecolongan.
“Aneh kalau tindakan ini bisa terjadi. Berarti ada kecolongan. Tapi bukan sekedar kecolongan, tapi ada hal serius. Petugas Satpol yang bertugas piket perlu dimintai keterangan,” tegasnya.
Selain itu, Hendra menuturkan, bahwa ini bukanlah hal baru. Pasalnya, jauh sebelumnya pernah juga terjadi model serupa di Dinas Pendidikan Kota Ternate.
“Itu berarti ada yang salah dalam internal Pemerintah Kota Ternate. Jika hal seperti ini tidak ditanggapi serius Pak Wali, berarti tidak salah jika kami menilai ada pembiaran yang dilakukan,” pungkasnya. (*)