Senin, 25 November 2024

Malut Diibaratkan Rumah yang Belum Kokoh, Ini Isi Surat Terbuka Sultan Tidore

Kumpulan foto warga di Malut yang dapat surat terbuka Sultan Tidore (Tim/kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Bakal calon Gubernur Maluku Utara periode 2024-2029, Sultan Tidore Husain Alting Sjah menulis surat terbuka untuk Maluku Utara, beredar luas hampir di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara.

Lihat saja, relawan gerakan Selamatkan Maluku Utara, dalam satu pekan terakhir gencar membagikan selebaran surat terbuka Husain Sjah dari rumah ke rumah. Mulai dari Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula dan Pulau Morotai.

Isi surat terbuka itu, yakni Husain mengajak rakyat ikut terlibat dalam gerakan bersama Turun Tangan Selamatkan Maluku Utara, sama seperti tagline Husain Sjah untuk Pilkada mendatang.

Menurut Husain, masih banyak persoalan yang membutuhkan kebersamaan, kepedulian, dan komitmen untuk Maluku Utara guna mendorong perubahan yang lebih baik bagi masa depan.

“Bersamaan dengan surat ini, izinkan saya mengucapkan salam hormat untuk bapak dan Ibu semua di manapun berada. Teruslah mendukung kemajuan daerah yang sama-sama kita cintai ini. Masih banyak persoalan di Provinsi Maluku Utara yang membutuhkan kebersamaan, kepedulian dan komitmen kita untuk berbuat lebih baik, bagi masa depan daerah ini,” tulis Husain dalam surat terbuka yang beredar luas, Senin, 05 Agustus 2024.

Maluku Utara, kata Husain, diibaratkan sebagai sebuah rumah, namun bangunannya belum kokoh.

Di mana, sambung dia, pembangunannya masih belum merata dan adil, layanan pendidikan dan kesehatan belum optimal, serta lapangan kerja yang terbatas dan menjamurnya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

“Sudah 24 tahun provinsi ini berdiri. Ibarat umur manusia memang tergolong muda. Namun, jika kita ibaratkan Maluku Utara sebagai sebuah rumah, maka rumah ini belumlah kokoh. Pembangunan yang belum merata dan berkeadilan. Layanan pendidikan dan kesehatan yang belum optimal, lapangan kerja yang masih terbatas, serta masih menjamurnya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme,” tulisnya.

Isi surat juga mengungkapkan kekaguman Husain terhadap anugerah kekayaan alam, yang diberikan kepada Maluku Utara. Namun, sayangnya hal itu tidak diseriusi sehingga tidak ada komitmen untuk mensejahterakan masyarakat setempat.

“Provinsi Maluku Utara dianugrahi Allah SWT, dengan tanah dan pulau yang kaya akan sumber daya alam yang menjadi salah satu sumber pendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah, dalam satu dekade terakhir. Namun, kekayaan itu tidak disertai keseriusan dan komitmen, untuk menghadirkan kesejahteraan untuk rakyat,” sesalnya.

Anugerah Allah SWT terhadap daerah ini, harus dikelola dengan baik dan dengan cara yang benar. sehingga, lanjut Husain, anak cucu di masa depan bisa tersenyum dan berterimakasih, kepada para pendahulunya.

“Anugerah Allah SWT terhadap daerah ini harus dikelola dengan baik dan dengan cara yang benar. sehingga anak dan cucu Maluku Utara di masa depan, bisa tersenyum dan berterimakasih kepada apa yang yang kita lakukan hari ini. Bukan sebaliknya,” tegas Husain. (*)