Selasa, 26 November 2024

ICMI Maluku Utara Lakukan Ekspedisi Jejak Islam Kepulauan di Kao

Ziarah ICMI Malut di Kao dalam Ekspedisi Jejak Islam Kepulauan (Ist/Kaidahmalut)

HALUT, KAIDAH MALUT – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orwil Maluku Utara mulai melakukan program Ekspedisi Cendekia: Jejak Islam Kepulauan, Sabtu, 09 September 2023.

Ekspedisi perdana dilakukan dengan mengunjungi situs bersejarah ke makam Syeh Al Mansur di Desa Tua, tepatnya di gunung Popon Selatan, Kecamatan Kao, Halmahera Utara.

Ekspedisi yang sudah jauh direncanakan tersebut baru bisa terlaksana karena menunggu waktu yang tepat lantaran kesibukan masing-masing pengurus ICMI.

“Alhamdulillah, hari ini Sabtu, kita sudah laksanakan Ekspedisi Cendekia dengan jumlah 12 orang ditambah 2 pemandu dan 2 orang imam Kao,” jelas Ali Lating, penanggungjawab Ekspedisi Cendekia ICMI Orwil Maluku Utara.

Sementara menurut Kasman Hi Ahmad, Ketua ICMI Orwil Maluku Utara, generasi muda Islam harus menyadari jejak dakwah penyebaran Islam yang dilakukan oleh para ulama, syekh dan para aulia terdahulu sehingga Islam bisa survive sampai hari ini.

ICMI juga akan mendokumentasikan Ekspedisi Cendekia ini sebagai peristiwa penting dalam sebuah tulisan atau buku yang merangkum situs-situs bersejarah terkait masuk dan berkembangnya Islam kepulauan di wilayah Maluku Utara.Menurut Kasman, situs-situs bersejarah terkait dengan penyebaran Islam di kepulauan bisa menjadi destinasi wisata spiritual bagi mereka yang menyukai jenis wisata ini.

Sayangnya, menurut Ali Lating yang juga dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, pemerintah daerah Halmahera Utara kurang perhatian terkait infrastruktur jalan dan akses masuk ke destinasi tersebut.

Ekspedisi Cendekia selanjutnya, sambung Ali, akan dijadwalkan di kabupaten/kota lainnya yang memiliki hubungan dengan penyiaran Islam di wilayah Maluku Utara.

Syekh Al Mansur sendiri merupakan seorang musafir penyebar agama Islam dari Baghdad (Irak, red) yang datang ke desa Kao (kampung lama) menyebarkan agama Islam dan kemudian menikah dengan anak kepala adat Kao hingga akhir hayat.