HALTENG, KAIDAH MALUT – PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) terus berkomitmen, mempertahankan keberlanjutan lingkungan di sekitar industri.
Hal ini terlihat dari kolaborasi dengan komunitas Fau Yaune, serta pemerintah daerah.
Keduanya berkolaborasi dalam kegiatan penanaman perdana 5000 bibit mangrove di Desa Kotalo, Weda Timur, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
IWIP dan Komunitas akan melakukan hal yang sama di kawasan pesisir lainnya.
Konsepnya “Program Pelestarian Ekosistem Pesisir Berbasis Komunitas melalui kegiatan transplantasi Karang dan Penanaman Mangrove”.
Selain menanam mangrove, IWIP juga menyerahkan bantuan 150 paket sembako bagi warga Desa Mesa dan Kotalo.
kegiatan terpusat di Pantai Barahima, Kamis, 16 Maret 2023.
“Saya senang sekali IWIP sudah banyak membantu pemerintah dan berkolaborasi, untuk membangun sesuatu yang baik,” ucap Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangaji saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Baginya, ini kegiatan penting. Mangrove berguna dalam mereduksi emisi karbon.
Sebagai tumbuhan, mangrove berperan penting sebagai buffering sedimentasi dari daratan, yang dapat berdampak pada rusaknya lamun dan terumbu karang.
Senada dengannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Utara, Fachruddin Tukuboya turut mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, IWIP sangat baik dalam merespon upaya dalam menjaga lingkungan.
“Kenapa harus mangrove? karena kita tahu kerja perusahaan banyak melakukan penebangan pohon, itu banyak sekali karbon yang lepas, nah kita perlu menggantinya lagi,” ucapnya.
“Kami mendukung IWIP dan WBN yang punya cita-cita yang ambisius, untuk memperoleh gold flag dalam pengelolaan lingkungan,” sambung dia.
Sementara itu, Ketua Komunitas Fau Yaune, Ismail Muharram mengaku gembira IWIP bersedia berkolaborasi, dalam kegiatan penanaman mangrove ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Pak Kepala Desa Kotalo dan Camat Weda Timur, serta kepada IWIP. Kami cukup terbantu dalam hal menata lingkungan,” ungkap Ismail.
Pihaknya mengajak pemerintah dan IWIP, agar kegiatan seperti ini terus berkelanjutan dan semua pihak bisa bersinergi, dalam mengembangkan potensi yang ada di kedua desa tersebut.