Selasa, 26 November 2024

Kasus Todong Pistol ke Karyawan IWIP Berakhir Damai

Pertemuan kedua belah pihak untuk berdamai (Foto: Istimewa/Kaidahmalut)

HALTENG, KAIDAH MALUT – Kasus penodongan pistol oleh pecatan TNI, Arifin Ode, terhadap karyawan PT IWIP berakhir damai.

Insiden penodongan itu terjadi di jalan raya Desa Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, tepatnya di gate II IWIP, Senin, 06 Maret 2023.

Kapolres Halteng AKBP Faidil Zikri mengatakan, pelaku penodongan dan korban sudah melakukan kesepakatan damai tanpa paksaan dari pihak lain.

“Kami dari Polres Halteng sebatas memediasi,” kata Faidil, Rabu, 08 Maret 2023.

“Kesepakatan damai dibuat dalam bentuk pernyataan bersama kedua pihak yang disaksikan langsung oleh saya selaku Kapolres Halteng dan KBO Reskrim IPDA Agussalim, serta saksi pelaku dan saksi korban lainnya yang ditandatangani di atas meterai,” sambungnya.

Ia menjabarkan, dalam pernyataan kesepakatan damai itu, korban dan pelaku sepakat menyelesaikan masalah pengancaman menggunakan senjata jenis air softgun.

Kedua belah pihak telah sepakat saling memaafkan atas peristiwa yang telah terjadi.

“Mereka juga sepakat untuk tidak memproses peristiwa tersebut secara hukum, namun diselesaikan dengan cara kekeluargaan musyawarah dan mufakat,” ungkap Faidil.

Arifin juga berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Apabila di kemudian hari ia mengulangi perbuatan itu maka ia bersedia diproses sesuai hukum yang berlaku.

Dalam perkara ini, Polres Halteng me-restorative justice karena kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan antara korban dan pelaku serta bersepakat damai.

“Saya meminta kepada kedua pihak baik korban dan pelaku ambil sisi baiknya dan sisi buruknya dibuang,” pinta Faidil.

Arifin juga telah meminta maaf secara langsung melalui video kepada institusi Polri, TNI, PT IWIP, korban serta masyarakat atas perbuatannya.

Lantaran telah meresahkan dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut.

“Kami tegaskan bahwa anggota Polri yang melakukan pengamanan, baik objek vital dan pengantaran uang selalu berpakaian dinas, tidak ada berpakaian preman,” pungkas Faidil. (*)