HALSEL, KAIDAH MALUT – Harita Nickel kembali menggelar panen raya padi di Desa Buton Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Panen raya sebagai bagian dari program Sentra Ketahanan Pangan Obi (Sentani).

Direktur External Relations PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP), Stevi Thomas hadir langsung di panen raya.

Hasil dari panen raya padi menunjukkan peningkatan signifikan.

Hasil gabah kering panen (GKP) dari panen raya padi mencapai 5,3 ton per hektare, dengan total 12 hektare lahan sawah.

Sebelum ada pembinaan perusahaan, hasilnya hanya 1 ton GKP per hektare. Kalau sekarang meningkat tajam.

Direktur External Relations PT TBP Stevi Thomas menyatakan, panen raya padi ini merupakan panen kedua dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Kerja kelompok tani Desa Buton sebagai bentuk upaya ketahanan pangan bagi Pulau Obi.

“Perusahaan mendukung ketahanan pangan di Pulau Obi dengan menginisiasi terbentuknya program Sentani sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat,” jelas Stevi, Rabu, 01 Maret 2023.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi warga dan pemenuhan kebutuhan pangan.

Terdapat tiga sektor yang menjadi sasaran program pengembangan ekonomi, yaitu Sektor Pertanian, UMKM dan Perikanan.

“Pilar pengembangan ekonomi menjadi komitmen perusahaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” papar Stevi.

di sekitar wilayah kerja perusahaan untuk membuka akses pada mata pencaharian alternatif, bagi masyarakat dalam usaha pertanian, peternakan dan perikanan,” jelas Stevi.

Program ini memiliki tujuan dalam rangka menunjang pendapatan rumah tangga.

Sehingga mendorong tercapainya petumbuhan ekonomi keluarga dan mengembangkan ekonomi lokal, yang mandiri dan berkesinambungan.

Dalam Program Sentani ini kelompok tani mendapat bimbingan budi daya.

Selain itu ada dukungan sarana dan prasarana pertanian, serta dukungan terhadap penyerapan pasar dari Harita Nickel.

Perusahaan juga memberikan bantuan penanganan pasca-panen dan juga pendampingan kepada 1 Bumdes, 2 kelompok tani dan 65 anggotanya.

Pada awal program Sentani dengan total lahan seluas 3 hektare, hasil panen mencapai 14 ton pada musim tanam pertama.

“Keikutsertaan perusahan dalam program ini membuat hasil panen meningkat,” kata Stevi.

Selain program Sentani di Desa Buton, perusahaan juga membangun pusat pertanian terpadu.

Ada juga Salam Kawasi (Bersama Belajar Pada Alam Kawasi) di Desa Kawasi.

Sistem pertanian terpadu diharapkan dapat menghasilkan pakan yang murah, sumber energi terbarukan, dan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian.

Salam Kawasi yang dibangun akan menjadi sekolah lapang bagi masyarakat yang ingin belajar mengenai pertanian, peternakan dan perikanan.

Saat ini progres pembangunan Griya Salam Kawasi terus berlanjut.

Kegiatan budi daya tanaman terus dilakukan, dan saat ini telah melakukan budi daya tahap ke dua.

Dilakukan pula pengadaan solar panel sebagai pemenuhan daya listrik, guna aktivasi budidaya tanaman hidroponik.

“Diharapkan pusat pertanian terpadu Salam Kawasi ini akan beroperasi penuh, pada tahun 2023 sebagai pusat pembelajaran pertanian bagi masyarakat di Pulau Obi,” harap Stevi.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Ake Morere Desa Buton, Kecamatan Obi, La Alimin (54 Tahun) mengaku, sebelum Harita Nickel masuk membina para petani hasil panennya biasa-biasa saja.

“Sebelum Harita Nickel masuk membina petani, hasil panen kita hanya sekitar 1 satu ton lebih dari setiap satu hektare, tetapi setelah perusahaan Harita masuk, hasil panen kita melonjak drastis,” akunya.

La Alimin berharap ke depan penghasilan petani di Desa Buton terus meningkat, dan tetap mendapat pendampingan dari pihak Harita.

Senada dengan La Alimin, Armiati Lasalimu (28 Tahun), salah satu petani juga berterima kasih kepada Harita Nickel karena telah memperhatikan petani di Desa Buton.

“Terima kasih kepada Harita Nickel, sudah memperhatikan dan membantu kami, para petani di Desa Buton,” ucap Armiati. (*)