HALBAR, KAIDAH MALUT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Halmahera Barat, Maluku Utara diduga telah melakukan, pemotongan Tunjangan tambahan penghasilan (Tamsil) triwulan IV.
Berdasarkan informasi yang dihimpun malut.kaidah.id, pemotongan yang dilakukan dinas terkait, sebesar Rp56.500 dari jumlah penerima guru sebanyak 638 itu. Bahkan pemotongan tersebut tanpa ada penjelasan dari dinas tersebut.
Salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya, ketika dikonfirmasi mengaku kecewa saat mengetahui pemotongan tamsil. Apalagi kata guru itu, mereka penerima tidak diberitahukan apabila akan dipotong.
Menurutnya, tamsil triwulan IV periode bulan Oktober sampai Desember 2023 seharusnya dibayar pada bulan Desember akhir, bukan justru dibayar pada pertengahan tahun Januari 2023.
“Kita diundang datang ke Disdikbud untuk pembayaran tamsil triwulan IV, ternyata setelah terima yang seharusnya perbulan Rp250 ribu, ketika menerima sebanyak tiga bulan malah dipotong sebesar Rp56.500,” kata salah satu guru penerima tamsil.
Sementara itu, Bendahara Pengeluaran Disdikbud Halbar, Insani ketika dikonfirmasi mengaku, jika pemotongan tersebut karena di akhir tahun 2022 pihaknya mengalami tumpukan pekerjaan, yang begitu padat sehingga terjadi kesalahan pembayaran pajak.
“Jadi kenapa ada pemotongan, karena di akhir tahun kemarin, kita mengalami tumpukan pekerjaan yang begitu padat, sehingga ada kesalahan pembayaran pajak yang dimana sisa pertukaran dana itu, masuk dikelebihan pajak atau billing nya kelebihan,” terang Insani, Senin, 16 Januari 2023
Mengenai hal ini, Insani sudah mencoba mengkonfirmasi terkait kesalahan pembayaran pajak, ke Bank BPD tetapi disampaikan bahwa, kesalahan pembayaran tersebut sudah di-debt ke kas negara.
“Ketika kita konfirmasi ke Bank BPD, mereka bilang itu sudah di debt ke rekening pajak yang masuk ke kas negara. Dan dana itu akan dikembalikan, hanya saja pengurusannya agak panjang karena ini masuk ke rekening pajak kas negara,” jelasnya.
Anggaran tamsil yang ditransfer terjadi kekurangan, maka pihaknya menginisiatif untuk tarik tunai dan pembayarannya pun, dilakukan secara manual.
“Jadi yang diterima saat ini hanya sebesar Rp712 ribu. Maka kami menjanjikan dipembayaran tamsil berikutnya, ditambah dengan yang dipotong sebelumnya,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan