Sabtu, 25 Januari 2025

Pemkab Halbar Diminta Perbaiki Jembatan Penghubung Desa Taraudu dan Gamnial

Akses penghubung dua desa di kecamatan Sahu | Foto : Marwan/Malut Kaidah

HALBAR, KAIDAH MALUT – Kepala Desa (Kades) Taraudu Kecamatan Sahu, Nelson Tan keluhkan kondisi jembatan penghubung antar Desa Taraudu dan Desa Gamnial yang hingga saat ini, tak pernah digubris Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar).

Nelson bilang, jembatan yang menghubungkan dua desa itu sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Hanya saja kondisinya ketika musim hujan deras, jembatan tertutup air sungai.

”Kalau musim hujan, jalan penghubung ini bisa tertutup total oleh aliran sungai. Hasil perkebunan warga yang harus dibawah dari seberang jalur sungai tentu berdampak, karena akses perekonomian otomatis tertutup saat hujan deras, karena tidak mungkin menyeberang,” kata Nelson saat ditemui malut.kaidah.id, Senin, 6 Desember 2021.

Kondisi jembatan itu sudah sejak lama, bahkan, kata Nelson hal ini sudah disampaikan lewat Musrenbang, namun hingga saat ini
belum ditindaklanjuti Pemda.

“Jembatan itu sudah sejak lama disampaikan saat Musrenbang, namun yang dikerjakan hanya jalan, tetapi jalan masih banyak yang putus-putus, sementara jembatan tidak dilaksanakan,” bebernya.

Bukan hanya melalui Musrenbang, Nelson juga mengaku, sudah berulang kali berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) di pemerintahan sebelumya, namun hingga beberapa kali berganti Kepala dinas tidak ada realisasi sama sekali.

“Kalau untuk Kadis yang baru ini kami belum pernah koordinasi, karena belum pernah bertemu, tetapi di Kadis sebelumnya itu sudah sering disampaikan namun hanya dijanjikan. Kalimat tahun ini berulangkali dengan narasi yang sama, bahkan sudah pernah diperiksa lokasi jembatan oleh dinas terkait tetapi tidak pernah terealisasi,” keluhnya.

Nelson berharap agar Pemda Halbar bersedia mengakomodir keluhan tersebut. Lantaran masyarakat juga sudah terlalu lama menunggu kepastian pembangunan jembatan itu.

“Masyarakat sudah terlalu lama menunggu adanya pembangunan jembatan. Mereka tentu sangat menaruh harapan agar wilayah mereka dapat diperhatikan, sebagaimana wilayah lain tanpa terkendala apapun,” tutupnya Nelson.*