Dengan lahan seluas 1,8 hektare, Bambang kini menanam berbagai jenis tanaman, seperti melon, semangka, cabai keriting, kangkung, dan sawi. “Ketika pertama kali bergabung, Harita Nickel memberikan bantuan berupa bibit, modal, serta pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bertani, termasuk cara membuat pupuk kompos dan budidaya cacing sutra untuk pakan ikan,” jelas Bambang.
Meski usaha pembibitan ikan masih dalam tahap pengembangan, Bambang telah berhasil memasok 200 kilogram semangka dan 400 kilogram melon per minggu kepada Harita Nickel.
“Harga jual kepada perusahaan cukup baik, dengan semangka dihargai Rp 9.000 per kilogram,” katanya.
Bambang berharap terbentuknya koperasi tani di masa mendatang akan semakin memperkuat posisi petani di Pulau Obi. “Saya optimis bahwa kemitraan ini akan terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat, dengan pertanian dan peternakan yang semakin berkembang,” ujar Bambang.
Program CSR Harita Nickel yang melibatkan total 21 kelompok tani di Pulau Obi ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi. Dengan pendekatan yang menyeluruh, perusahaan memberikan pelatihan, dukungan fasilitas, serta akses pemasaran yang membantu petani mengoptimalkan hasil pertanian.
Harapan besar dari Harita Nickel adalah agar kebutuhan pangan karyawan perusahaan dapat dipenuhi oleh para petani lokal, sehingga roda perekonomian dapat berjalan optimal dan masyarakat dapat menikmati kesejahteraan. (*)