TOBELO, KAIDAH MALUT – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Keluarga Berencana Halmahera Utara (Halut), Asri Tapi Tapi, diduga melakuksn penganiayaan salah seorang anggota DPRD Halut, Irfan Soekonay.
Peristiwa tersebut terjadi di depan Aula Greenland Hotel pada saat Irfan menghadiri Musremnbang RPJMD Tahun 2021 – 2026, Rabu, 22 September 2021.
Alhasil, Asri Tapi Tapi yang juga adik dari Wakil Bupati Halut ini, langsung dilaporkan ke Polres Halut untuk diproses secara hukum.
Sementara Irfan Soekonay saat dikonfirmasi mengatakan, masalah tersebut akan dibahas di internal DPRD dan Partai PKB untuk pertimbangan proses selanjutnya.
“Tentu akan dipertimbangkan langkah-langkah hukumnya, dan ini akan dibicarakan dalam internal DPRD dan internal partai politik,” kata Irfan.
Irfan yang juga Ketua PKB Halut ini menyampaikan, masalah pemukulan sudah diketahui oleh DPW PKB Maluku Utara. Sebab, lanjut Irfan, kehadiran dalam Musrenbang merupakan representatif institusi lembaga yang secara resmi menjalankan tugas sebagai anggota dewan.
“Padahal kedatangan saya ke lokasi Musrenbang itu kedatangan secara resmi dan menjalankan tugas selaku Anggota DPRD. Maka saya sangat sayangkan kejadian tersebut. Sehingga langkah ini dibiarkan saja, proses tetap berjalan,” tuturnya.
Namun, penyebab dari kejadian itu, Irfan tidak mengetahui secara detail, hingga terjadi pemukulan yang dilakukan oleh Kadis P3A KB itu.
“Saya tidak tahu sebab akibatnya terjadi pemukulan tersebut, tetapi saat ini kami sudah laporkan ke pihak kepolisian, tinggal kami menunggu proses hukumnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Advokasi Hukum dan Hak Azasi Manusia (Lakum HAM) DPW PKB Maluku Utara, Armin Soamole meminta Polres Halut segera memproses kasus penganiyaan terhadap Ketua DPC PKB Halut.
“Karena kami dari LAKUMHAM DPW PKB Malut akan turunkan tim hukum ke Halut dan mengawal langsung sampai dengan kasus penganiyaan terhadap ketua DPC PKB Halut tersebut selesai di meja hijau,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPW PKB Malut, Jasri Usman saat dikonfirmasi, Kamis, 23 September 2021, mengatakan secara tegas bahwa PKB akan melakukan proses secara hukum. Bahkan ia juga sudah mempersiapkan tim terkait kejadian ini.
“Nanti tim saya yang akan kaji, dan kami proses secara hukum. Karena tidak ada toleransi terhadap preman,” singkat Jasri.*