“Di sini kita bangun ekosistem. Kita peduli terhadap warga dan juga lingkungan. Kalau dilihat karyawan di sini 90 persennya merupakan pekerja Indonesia. Namun transfer teknologi tetap dilakukan oleh perusahaan China maupun Prancis,” ucap Luhut.
Luhut juga menyampaikan kebanggaan terhadap IWIP yang menurutnya, dalam waktu singkat telah memberi dampak signifikan, terutama dalam peningkatan ekonomi.
Pada kesempatan itu pula Menko Marves menyampaikan peluang kerja sama dengan Republik Demokratik Kongo (DRC).
“Kami berbagi dengan DRC, dan kita bisa melakukannya, saya percaya DRC bisa melakukannya karena DRC juga punya segalanya,” ucap Luhut di hadapan menteri Kongo.
“Yang sangat penting adalah semangat dan kerja sama tim. Jika Anda dapat membangun kerja sama tim yang baik, ini akan sangat baik untuk negara kita. Saya sangat berharap ini dapat membawa kenangan indah kembali ke DRC dan kemudian kita dapat segera menjalin kolaborasi dengan sangat cepat untuk membuat sesuatu seperti ini bersama-sama,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kehadiran IWIP berhasil memberikan kontribusi utama terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku Utara 2022, hingga mencapai 28 persen.
Hal senada juga disampaikan Pj. Bupati Halteng Ikram Malam Sangadji yang merasa optimis dengan kerja sama tersebut, terlebih karena didukung oleh Menko Marves.
Baginya, industrialisasi nikel di Halteng harus seimbang dengan sosial ekonomi dan lingkungan.
“Ada beberapa hal yang menjadi komitmen kita, termasuk penataan lingkungan. Beberapa lokasi pembangunan infrastruktur juga sudah mulai land clearing dan minggu depan, sudah mulai bekerja. Mudah-mudahan 2024 sudah bisa diresmikan,” jelas Ikram.
Sementara itu, Vice President IWIP Kevin He, menyambut baik rencana Pj Bupati atas beberapa proyek pembangunan di Halteng.
Bagi Kevin, IWIP akan terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan di bumi Fagogoru ini, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan wilayah.
“IWIP berharap komitmen tersebut, pemerintah daerah dapat membantu IWIP dalam proses perizinan sesuai dengan kewenangan, serta mengharapkan bantuan apabila terjadi masalah yang mengarah kepada diperlukannya kehadiran pemda,” harap Kevin.
Dengan target nilai investasi yang tinggi, lanjut Kevin, tentunya menunjukkan kehadiran IWIP dalam memberi manfaat, untuk mempercepat laju perekonomian nasional.
Selain Luhut, turut serta dalam rombongan tersebut juga Menteri Keuangan Republik Democratik Kongo H.E Nicolas Serge Kadima-Nzuji Kazadi, Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves Nani Hendiarti, dan Plt Deputi Sumber Daya Alam Maritim Mohammad Firman. (*)