Selasa, 26 November 2024

Gelar High Level Meeting Jelang Lebaran, Ini Arahan Ketua TPID Ternate

Rapat TPID Kota Ternate (Foto: Ist/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate gelar rapat High Level Meeting, dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Rapat berlangsung di aula lantai III Kantor Wali Kota Ternate, Selasa, 11 April 2023.

Rapat mengusung tema “Stabilisasi Harga Pangan, Kesiapan Menghadapi Hari Raya Idul Fitri”.

Sekretaris daerah, Jusuf Sunya yang memimpin rapat. Rapat menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara dan seluruh jajaran TPID Kota Ternate.

Dalam kesempatan itu, Jusuf yang merupakan Ketua TPID memberikan arahan.

Jusuf mengatakan, sejak bulan Maret 2023, Kota Ternate telah mengalami deflasi (penurunan harga).

Di mana sebelumnya pada bulan Februari telah mengalami inflasi sebesar 6,80 persen. Pemicunya yaitu beras dan ikan.

Beras Menjadi pemicu kenaikan inflasi secara nasional mulai bulan November 2022 lalu.

“Gagal panen raya yang menyebabkan kenaikan harga beras. Itu karena cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah penghasil,” kata Jusuf.

Sementara ikan, lanjut dia, menjadi pemicu lantaran kultur masyarakat Kota Ternate selalu mengonsumsi dan kebutuhan ikan segar sangat tinggi.

“Dan jarang sekali mengganti ikan dengan pangan subtitusi lainnya seperti tahu, tempe dan lainnya,” lanjutnya.

Pada bulan Maret 2023, Kota Ternate deflasi sebesar 1,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,98 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras, tarif angkutan udara, bensin, dan bawang merah,” ucapnya.

Dalam rangka menyongsong Idul Fitri mendatang, inflasi Kota Ternate selalu menunjukan kenaikan.

Pada umumnya, itu terjadi lantaran meningkatnya permintaan dan berpotensi memicu gejolak harga kebutuhan pokok di pasar.

Jusuf menjelaskan, jelang Lebaran ada beberapa kebutuhan pokok yang harus diawasi. Dengan begitu, pihaknya akan mengontrol di lapangan secara langsung dsn terus melakukan upaya, dalam meningkatkan kerja sama antar daerah guna mengendalikan inflasi di Kota Ternate.

TPID telah melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi sejak awal tahun 2023. Di antaranya meningkatkan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis di Kota Ternate, dengan melakukan monitoring keberlanjutan implementasi KAD Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim).

Selain itu, mengambil langkah lain yakni menanam cabai dan bawang merah di lahan seluas 12 hektar di wilayah Halmahera.

“Juga meningkatkan koordinasi dengan komunitas Salawaku Project terkait dengan program Urban Farming Rindang,” jelas Jusuf.

Mantan Kadisnaker Kota Ternate itu menuturkan, untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pokok di Kota Ternate, pihaknya meningkatkan intensitas komunikasi dan koordinasi dengan KSOP, BMKG dan otoritas pelabuhan lainnya.

“Melalui itu kita mengharapkan sinergitas pengiriman dan bongkar muat bahan pangan, dapat menjadi prioritas, sebab 90 persen kebutuhan pangan di Kota Ternate didatangkan dari luar provinsi,” tuturnya.

Ia menegaskan, bahwa pihaknya bersama stakeholder senantiasa melakukan sidak ke pasar dan distributor secara berkala.

Upaya tersebut untuk menjaga dan memastikan keterjangkauan harga dengan memanfaatkan alokasi anggaran DTU.

“Jadi kegiatan ini merupakan bentuk sinergi TPID Kota Ternate bersama DJPb Kanwil Maluku Utara,” tegasnya.

Ia pula menambahkan, pihaknya menguatkan komunikasi efektif terhadap masyarakat melalui kampanye Rindang Ternate (Urban Farming).

Di mana dala program tersebut, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman turut serta menjadi brand ambassador dalam mempromosikan gerakan Urban Farming kepada masyarakat Kota Ternate.

“Diharapkan dengan adanya promosi dari pimpinan daerah, itu dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam gerakan Urban Farming Rindang,” tandasnya. (*)