TERNATE, KAIDAH MALUT – Ramadan senantiasa mendatangkan berkah, begitulah yang dirasakan Nursina (50 Tahun) saat menjajakan nasi jaha di kawasan Masjid Raya Ternate, Maluku Utara.
Pedagang kuliner khas Maluku Utara itu mengaku banjir cuan lantaran pelanggannya kian bertambah setiap hari.
“Saya biasanya raup sekitar Rp2 juta. Itu terhitung dari jumlah produksi nasi jaha secara keseluruhan dalam sehari,” ungkap Mama Ina, sapaannya, pada Jumat, 07 April 2023.
Ia menyebut, nasi jaha buatannya diproduksi mencapai 60 buah bambu dalam sehari, kemudian dijual ke beberapa titik.
“Ada juga di rumah, ada juga di depan masjid ini,” ujarnya.
Nasi jaha buatan Mama Ina dibanderol dengan harga Rp60 ribu per bambu yang ukurannnya sekitar setengah meter. Sementara per potong dijual seharga Rp2.000.
Perempuan asal Kelurahan Sabia, Ternate Tengah itu, mengaku omzetnya sangat cukup untuk kebutuhan rumah.
Selain Mama Ina, mayoritas penjual nasi jaha dan takjil di Ternate memang lazim meraup untung.
Berbagai pusat keramaian di Ternate sangat mudah bagi anda menemukan penjual takjil dan kuliner khas Maluku Utara.
Tak mengherankan, hal itu dikarenakan panganan yang dijual jadi favorit kebanyakan orang.
Umunya, nasi jaha dibuat menggunakan beras ketan dan santan yang sebelumnya diisi ke dalam batang bambu berlapis daun pisang kemudian dibakar.
Nasi jaha juga merupakan salah satu makanan yang lezat, karena penggunaan bumbu rempah-rempahnya. Keberadaannya juga terdapat di daerah lain seperti Sulawesi.
“Ini jadi makanan khas Maluku, karena itu saat puasa biasanya banyak laku. Tetapi kami ini kan penjual musiman, jadi tidak tiap hari juga jualannya,” imbuhnya.
Nursina menyebut, dirinya memang sudah sering berjualan di kawasan tersebut. Karena itu, jika tak ada pembeli sekalipun, ia bilang itu sudah menjadi hal biasa.
“Yang penting ini menjadi berkah saat Ramadan,” tutupnya. (*)