Senin, 25 November 2024

Jelang Ramadan Pemkot Ternate Berupaya Maksimal Menekan Inflasi

Rapat TPID Kota Ternate (Foto: Nita/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Jelang bulan suci ramadan 1444 hijriyah, Tim Pengendali Infalsi Daerah (TPID) Kota Ternate menggelar rapat, sinergi untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan.

Rapat dipimpin oleh Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, Ketua TPID Jusuf Sunya didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Walapolres Ternate
Kegiatan digelar di lantai 3 Kantor Wali Kota Ternate, Kamis, 16 Februari 2023.

Usai rapat Wali Kota, M Tauhid Soleman mengatakan, pihaknya serius melakukan upaya-upaya penekanan terhadap inflasi. Kolaborasi dengan Bank Indonesia dan stakeholder lainnya, terus dilakukan. Apalagi seperti saat ini, yang tidak lama lagi menghadapi puasa ramadan.

“Pemda akan melihat kembali seberapa jauh detreminan dari APBD dan itu setahun. Tapi pasti ada kaitannya juga dengan langkah-langkah kita, untuk menghadapi inflasi dalam waktu dekat,” kata Tauhid.

Menurutnya ada dua momen penting, yang menjadi poin penting dalam pengendalian inflasi, yaitu jelang ramadan dan menuju lebaran nanti. Pasalnya, pada momen seperti itulah terjadi lonjakan harga di pasar.

“Insha Allah saya juga secara langsung akan mengikuti perkembangan ini. Karena ini adalah bagian dari kinerja APBD Kota Ternate. Kita tidak mengejar ada sesuatu yang kita dapatkan, tetapi memang kalau menyangkut dengan inflasi harus antisipasi,” terang Tauhid.

Terjadinya inflasi, maka otipmatis akan berpengaruh pada kehidupan juga. Tauhid berpendapat, bahwa inflasi dan stunting merupakan dua persoalan yang saling berkeseinambungan.

“Jadi kalau jelang ramadan atau lebaran kemudian terjadi lonjakan harga dan ketersediaan, maka pemda melalui TPID juga akan berupaya maksimal dengan turun secara eksekutor, yang akan dilakukan oleh OPD terkait, dan itu adalah kewenangan yang saya miliki sebagai Kepala Pemerintahan di Kota Ternate,” jelas Tauhid.

Apabila saat ini ditemukan ada lonjakan harga yang signifikan, maka pemda akan menyurat ke pihak terkait, untuk meminta penyesuain dan memprioritaskan kebutuhan utama, seperti contohnya kendala pada transportasi.

Dengan begitu, persoalan bongkar muat juga tidak mengganggu dengan kenaikan harga.

“Tapi kita tetap menyurat, untuk meminta percepatan atau pendahuluan apa-apa saja, yang jadi kebutuhan utama oleh masyarakat,” tukasnya. (*)