Senin, 25 November 2024

Pertama di Maluku Utara, SPKLU Milik PLN Ternate Segera Diresmikan

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kelurahan Takoma, Ternate, Maluku Utara (Foto: Nita/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate berencana akan meresmikan, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di Ternate, dalam waktu dekat.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik milik PLN ini, dibangun sejak bulan November 2022 lalu, yang difungsikan untuk melakukan pengisian ulang daya, baterai mobil listrik.

Stasiun pengisian mobil listrik yang terletak di belakang Kantor PLN, Kelurahan Kota Baru, Ternate, Maluku Utara ini juga, merupakan elemen penting dalam rencana global terkait elektrifikasi kendaraan listrik, baik untuk pribadi maupun umum. 

Asisten Maneger Transaksi Energi dan Listrik, Andi Tama menjelaskan, SPKLU ini diperuntukan bagi mobil listrik. Stasiun ini juga merupakan stasiun satu-satunya yang ada di Ternate, bahkan Maluku Utara dan Maluku.

SPKLU ini memiliki keuntungan, yakni fast charging yang bisa mempermudah dan menghemat waktu pengguna. Meski belum banyak peminat mobil listrik di Ternate, namun PLN menyakini inovasi yang diinstruksikan Pemerintah pusat ini, bisa diterima oleh masyarakat Ternate, bahkan Maluku Utara.

Disamping hemat, mobil listrik tentu ramah lingkungan. Sehingga nantinya masyarakat tidak perlu bersusah payah mengantri, sebab SPKLU ini bekerja secara otomatis.

“Jadi pengguna dihubungkan dengan sebuah aplikasi bernama EV Charging Station, yang mempermudah pengguna mengakses, untuk mengisi ulang daya listrik di SPKLU. Itu ada di Play Store juga,” jelas Andi saat ditemui malut.kaidah.id di Kantor PLN Ternate, Jumat, 14 Januari 2023.

Pada peresmian dua pekan mendatang, dijadwalkan akan dihadiri oleh Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan sejumlah OPD lingkup Pemerintah Kota Ternate. Selain pemerintah daerah, PLN juga bakal mengundang stakeholder.

“Peresmian SPKLU di tanggal 26 Januari 2023. Nanti kami akan mengundang pemda dan stakeholder,” ucap Andi.

Andi mengaku, saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pasalnya, masih banyak yang belum memahami soal SPKLU dan mobil listrik.

Soal biaya, kata Andi, pengguna hanya membayar Rp55 ribu. Jika dirincikan, ini tentu hemat biaya lantaran dengan biaya di bawah Rp100 ribu, daya yang diisi ulang bisa digunakan sampai 14 hari.

Sementara waktu pengisian daya di SPKLU hanya membutuhkan waktu 45 menit, yang dihitung mulai dari kosong sampai penuh. Satu unit SPKLU memiliki daya 50 kW.

“Ya itu disesuaikan dengan pemakaian,” tambahnya.

Untuk kemitraan dengan pihak swasta, sampai sekarang belum ada lantaran SPKLU masih ditangani oleh PLN.

“Untuk saat ini masih ditangani PLN. Kalau untuk target belum ada, terpenting terobosan ini dikenali dulu oleh masyarakat, dimanfaatkan terlebih dahulu baru bisa lihat perkembangan atau progresnya,” imbuhnya.

Tingkat keamanan SPKLU ini tentu sangat aman digunakan, karena ini otomatis. Sehingga siapa saja yang melakukan pengisian daya, tidak akan merasa khawatir.

“Aman kok, ini tidak menggunakan operator karena ini otomatis dengan aplikasi EV. Jadi tidak perlu takut,” tukasnya. (*)