Senin, 25 November 2024

Semrawut, Dishub Ternate Disarankan Punya Konsep Parkir Ideal

Parkiran depan Pasar Higienis Ternate, tepatnya di bahu jalan (Foto: Nita/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Momentum Ramadan 1444 hijriyah, masyarakat mulai memadati Kawasan Pasar Higienis Ternate. Aktivitas meningkat mulai dari pedagang sampai pengunjung pasar.

Kondisi itulah, yang akhirnya membuat pasar semakin padat. Belum lagi lahan parkir yang tidak bisa menampung banyaknya kendaraan.

Wajah pasar bukan hanya terlihat para pedagang yang menjajakan jualannya, namun berjejer gerobak, kendaraan roda dua dan roda empat tampak semrawut di bahu jalan pasar.

Parahnya lagi, instansi terkait yang menangani pengelolaan penarikan retribusi parkir pasar, mengetahui hal itu.

Alih-alih untuk menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD), situasi di lapangan justru menimbulkan kemacetan setiap hari. Apalagi menjelang sore, ketika akan berbuka puasa.

Dua jalur di depan Pasar Higienis, tepatnya areal trotoar habis terpakai oleh pengendara yang memarkirkan kendaraannya.

Akademisi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malut, Herman Oesman menilai, instansi terkait harus memiliki konsep parkir yang ideal.

Semrawutnya penataan parkir, tentu tak lepas dengan kawasan pasar, dan menurutnya ini bukan persoalan baru.

Herman memaparkan, terhitung sejak era Wali Kota Syamsir Andili, kawasan pasar dan terminal telah menjadi area paling “gaduh”, karena kawasan itu ada beberapa OPD yang saling berebut dominasi.

Di era Wali Kota Burhan Abdurrahman, ia membangun dan memodernkan kawasan tersebut, di antaranya membangun Pasar Higienis dan perbaikan terminal Gamalama.