TERNATE, KAIDAH MALUT – Akademisi Unkhair Ternate, Nurdin Muhammad menyoroti Gedung Plaza Gamalama Modern.
Menurutnya, dari segi pengelolaan kawasan kurang memenuhi kriteria para investor.
“Misalnya kawasan itu kan tidak ada tempat parkir. Para investor kurang minati gedung Plaza,” kata Nurdin, Jumat, 24 Februari 2023.
Dia menuturkan, masalah Plaza Gamalama sejatinya juga bersinggungan dengan masa pemerintahan sebelumnya dan sekarang.
“Lepas tangan pemerintah sebelumnya kepada pemerintah yang baru, soal plaza ini, sebetulnya sudah menunjukkan citra buruk pemerintah kepada publik,” tegas Nurdin.
Nurdin melihat bahwa setiap investor atau pemodal akan menghitung pendapatan per kapita, bahkan daya beli warga di di Kota Ternate.
Hal itu menjadi informasi bagi para investor untuk mempertimbangkan penguasaan terhadap Plaza Gamalama.
“Sejauh ini Pemkot tidak dapat menghadirkan serta menyiapkan informasi seperti itu. Kementerian Investasi pun meminta segera menyiapkan. Sehingga investor punya semacam gambaran perekonomian lokal masyarakat Ternate,” terangnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu menyarankan, Pemkot Ternate perlu mengambil kebijakan alternatif jika Plaza Gamalama masih sepi peminat.
“Yaitu berupa mendorong masuk Perusahaan Daerah (Perusda) untuk mengelola gedung Plaza Gamalama. Biaya perawatan semakin besar dan Pemkot tidak bisa membiarkan itu,” paparnya.
“Ini menjadi investasi pemerintah yang nganggur. Padahal membangun Plaza biayanya miliaran. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi lokal,” tambahnya.
Fungsi gedung itu termasuk sumber pendapatan melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemkot harus menata kembali kawasan Plaza Gamalama Modern, untuk menarik peminat investor.
“Kawasan parkirannya harus kembali ditata. Jangan sampai publik menilai itu proyek asal jadi dan tidak punya manfaat,” tukasnya. (*)