TERNATE, KAIDAH MALUT – Proyek pembangunan SMA Negeri 11 Kota Ternate di Kecamatan Batang Dua, yang dikerjakan oleh CV Villabaya Desa Jalan Baru Jailolo diduga asal-asalan.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Ternate (DPRD) Kota Ternate, Muhajirin Bailussy saat usai melakukan kunjungan kerja (Kunker) beberapa waktu lalu di Kecamatan Batang Dua.
Dari hasil kunker, Muhajirin menemukan bangunan sekolah mulai dari ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, dan ruang UKS hanya dikerjakan sembarangan. Ini juga terlihat dari pembuatan tiang bangunan sekolah yang dicetak terpisah lalu dipasang diatas pondasi yang sudah dicor.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy mengatakan, secara rinci pihaknya tidak mengetahui perencanaannya, tapi tahapan pembangunan agak miris. Apalagi Batang Dua merupakan daerah rawan gempa.
“Secara rinci kita tidak tahu perencanaannya, tapi tahapan pembangunan agak miris. Ada bangunan tiangnya dibuat terpisah baru di pancang, kalau sudah sesuai perencanaan kan tidak masalah, tapi ini kan tidak sesuai. Apalagi Batang Dua itu daerah rawan gempa. Kalau tiangnya dicetak begitu baru nanti di pancang untuk didirikan, Kan daya memengang antara pondasi dan cakar ayam tidak dibuat, bisa-bisa juga roboh atau terlepas,” jelasnya, Selasa, 15 Februari 2022.
Walaupun kewenangan SMA di Provinsi Maluku Utara, akan tetapi Batang Dua juga merupakan wilayah Kota Ternate, olehnya itu, warganya pun penting untuk dilindungi. Karena ini juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Ternate.
“Kita akan ke Sofifi untuk menyampaikan hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Malut dan juga ke DPRD Malut terkait sekolah di Batang Dua ini,” tandasnya.*
