Selasa, 26 November 2024

Ratusan Warga Terdampak Banjir Rob Dievakuasi

Salah satu titik di Kota Ternate yang terdampak banjir rob | Foto : Istimewa/Malut Kaidah

TERNATE, KAIDAH MALUT – Banjir rob membuat sejumlah wilayah di Kota Ternate bahkan di tiga Kecamatan terluar porak-poranda.

Naiknya air laut hingga ke permukaan yang terjadi sejak, Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin mengakibatkan ratusan warga di pesisir pantai harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Tak hanya itu, bahkan sejumlah fasilitas seperti pelabuhan speedboat di Kota Baru dan talud penahan ombak sepanjang 50 meter di Kelurahan Tobololo pun ikut rusak.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman yang sejak kemarin hingga Ahad, 5 Desember 2021 terus melakukan peninjauan ke sejumlah wilayah terdampak air rob. Diantaranya, Kota Baru, Lingkungan Ake Gaale, Salero, dan titik lainnya yang ada dibagian barat dan utara.

Wali Kota mengatakan, ia telah menginstruksikan kepala Kalak BPBD Kota Ternate, untuk segera menyalurkan kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, tikar bagi masyarakat yang terdampak.

Sementara itu Kalak BPBD Kota Ternate, M. Arif Gani kepada malut.kaidah.id mengatakan gelombang tinggi yang terjadi sejak kemarin di Kota Ternate sangat mengejutkan warga, lantaran naiknya air laut hingga ke jalan.

Ia menyebutkan ada beberapa Kelurahan yang terdampak air rob, diantaranya Kelurahan Sangaji ada 5 unit rumah warga yang terdampak, Kelurahan Salero, Kelurahan Kota Baru ada beberapa kios yang terdampak serta pelabuhan speedboat juga mengalami kerusakan.

Banjir rob ini juga berdampak pada dua destinasi wisata, yakni pantai Sulamadaha dan Jikomalamo.

“Ada juga di Kelurahan Taduma yang airnya masuk hingga ke pemukiman warga, sehingga warganya kita amankan dilokasi SD Taduma,” ungkap Arif.

Selain itu, lanjut Arif, musibah banjir rob juga terjadi di Kelurahan Rua yang mengakibatkan 2 unit rumah warga setempat mengalami kerusakan ringan.

Ia bilang, BPBD Kota Ternate telah mengupayakan dengan melaksanakan identifikasi serta evakuasi terhadap warga yang terdampak.

Berdasarkan data BPBD, Kelurahan Sangaji terdapat 100 jiwa, Kelurahan Salero sebanyak 20 jiwa, Kota Baru kurang lebih sekitar 80 jiwa, Taduma ada 175 jiwa atau 35 KK yang telah mengamankan diri ke tempat yang aman.

“Kita harapkan nantinya dalam satu minggu kedepan, kita menunggu kalau sampai cuacanya sudah membaik barulah berangsur-angsur mereka itu kita kembalikan ke rumah masing-masing,” terangnya.

Untuk bantuan, kata dia, sejak malam BPBD sudah menyalurkan makanan cepat saji, makanan bayi, tikar, biskuit, dan selimut.

“Ini merupakan langkah darurat awal, sehingga kita akan memantau terus. Dan kita akan terus memberikan makanan cepat saji,” ucapnya.

Sedangkan untuk talud dan beberapa rumah-rumah warga yang terdampak akan diperbaiki.

“Kalau untuk kerusakan pada pelabuhan speedboat Kota Baru nanti akan berkoordinasi lagi dengan instansi teknis lainnya,” tandasnya.*