TERNATE, KAIDAH MALUT – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku Utara, mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi radikalisme dan aksi terorisme di lingkungan sekitar.

Imbauan ini disampaikan menyusul insiden ledakan bom di Masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025 yang dilakukan oleh oknum siswa.

Peristiwa tersebut, menurut Ketua FKPT Maluku Utara Hidayatussalam Sehan, menunjukkan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme masih ada dan dapat muncul dari siapa saja. Setiap individu berpotensi menjadi radikal, bahkan teroris apabila tidak dibekali dengan pengetahuan yang baik, kondisi mental yang sehat, serta kemampuan mengelola tekanan dan frustasi.

“Diperlukan kewaspadaan dan perhatian terhadap lingkungan keluarga, agar potensi radikalisme dapat dicegah sejak dini,” tegasnya, Sabtu, 8 November 2025.

Hidayat mengatakan selain faktor lingkungan sosial, pengaruh teknologi dan media digital juga berperan besar dalam penyebaran paham radikal.

“Konten kekerasan serta informasi bebas di dunia maya menjadi salah satu pemicu seseorang melakukan aksi teror. Sejumlah kasus, termasuk peristiwa di Jakarta, menunjukkan bahwa pelaku belajar cara pembuatan bom dan langkah-langkah aksinya melalui media sosial,” jelasnya.

Dari hasil riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, kata Hidayatussalam, pola gerakan teroris kini telah bermetamorfosis. Jika sebelumnya dikendalikan oleh organisasi dengan ciri khas tertentu, saat ini aksi teror bisa dilakukan secara acak dan sporadis oleh individu dengan berbagai motif, termasuk motif pribadi.

Hidayat, menegaskan, tindakan terorisme dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, karena melanggar hukum agama maupun hukum negara.

“Pelaku dan korban terorisme bisa berasal dari siapa saja. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memproteksi keluarga masing-masing dengan menanamkan nilai-nilai agama, kemanusiaan, dan kebangsaan, agar terhindar dari pengaruh terorisme yang merusak masa depan dan merugikan banyak pihak,” imbahnya. (*)