TANGSEL, KAIDAH MALUT – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Maluku Utara, Adnan Mahmud, menegaskan pentingnya peran Bersama, dalam merawat kerukunan umat beragama di Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) FKUB, yang digelar oleh Kementerian Agama RI di Serpong, Tangerang Selatan, 5–7 Agustus 2025.
Menurut Adnan, menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia tidak bisa hanya dibebankan kepada tokoh agama semata, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Kerukunan adalah pilar penting bangsa ini. Bukan hanya tanggung jawab FKUB atau tokoh agama, tapi tanggung jawab kolektif semua pihak pemerintah, masyarakat, pemuda, dan institusi pendidikan,” kata Wakil Rektor IAIN Ternate ini, Rabu, 6 Agustus 2025.
Adnan menjelaskan, pengalaman sosial dan sejarah di Maluku Utara, telah mengajarkan pentingnya dialog lintas iman yang jujur dan terbuka. Menurutnya, keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga melalui komunikasi dan kerja sama antarumat beragama.
Adnan turut mengapresiasi pelaksanaan Silatnas yang dihadiri perwakilan FKUB dari seluruh Indonesia. Menurutnya, forum seperti ini penting untuk memperkuat koordinasi nasional dalam menghadapi berbagai tantangan kebangsaan, terutama yang berkaitan dengan isu keagamaan dan potensi konflik sosial.
“Silatnas ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan langkah. Kita tidak hanya berbicara soal toleransi, tapi bagaimana membumikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah kasus intoleransi yang masih terjadi di berbagai daerah, dan mengajak semua pihak untuk memperkuat pendidikan multikultural, terutama di kalangan generasi muda.
“Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa fondasi sosial yang damai. Itulah pentingnya menjaga kerukunan hari ini,” tegasnya.
Kehadiran FKUB Maluku Utara dalam Silatnas ini, menunjukkan komitmen aktif daerah tersebut dalam memperkuat sinergi lintas agama demi terciptanya masyarakat yang rukun, inklusif, dan saling menghormati. (*)

 
											 
																	
															 
															 
															 
															 
							 
							 
							 
							 
								 
								 
								 
								 
								
Tinggalkan Balasan