Senin, 25 November 2024

Ochan: Ayah Saya Tidak Hadir di Acara Beny Laos. Kalian Jangan Memfitnah

ANTRE - Warga Ternate berkopiah haji antre di salah satu hotel di Kota Ternate. Beredar fitnah bahwa di urutan kedua adalah H. Taher Ahmad, imam Mushalla Gambesi, padahal mirip pun tidak | Foto: ist

TERNATE, KAIDAH.ID – Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah orang berkopiah haji, sedang antre di salah satu hotel di Kota Ternate.

Kabar fitnah beredar, diduga salah satunya adalah H. Taher Ahmad, Imam Mushalla Gambesi, Ternate Selatan. Namun, dugaan dibantah oleh putra sulungnya, Ruslan Taher Sangadji, atau yang akrab disapa Ochan.

Dalam klarifikasinya, Ochan menegaskan bahwa H. Taher Ahmad, yang juga tokoh masyarakat dan imam Mushalla Gambesi, tidak hadir dalam acara yang digelar di salah satu hotel di Ternate itu.

“Ayah saya yang juga imam Mushalla Gambesi tidak hadir di acara tersebut,” ujar Ochan.

Ia mendesk, pihak yang menyebarkan informasi tersebut, untuk segera meminta maaf, karena telah mencemarkan nama baik ayahnya.

SIKAP TEGAS H. TAHER AHMAD DALAM PRINSIP KEAGAMAAN

Lebih lanjut, Ochan mengutip pernyataan tegas dari ayahnya terkait prinsip-prinsip dalam menjalankan ajaran agama.

“Alhamdulillah, otak saya masih lurus dan normal, sehingga saya bisa bedakan mana yang patut dan tidak patut,” tegas Ochan mengutip pernyataan ayahnya.

H. Taher Ahmad, Imam Mushalla Gambesi adalah pendukung HAS Malut

Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa H. Taher Ahmad selalu memegang teguh keyakinan dan nilai-nilai agama dalam setiap langkahnya, termasuk dalam menghadiri acara-acara yang memiliki dimensi ritual keagamaan.

Ochan menambahkan, ayahnya dengan tegas menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinannya.

Papa tara yoga, (papa tidak gila), papa tau mana yang boleh dan mana tidak boleh. Tara ada satupun dalil yang membolehkan kita untuk tahlil di acara kematian orang yang beda agama. Alhamdulillah,” tegas Ochan, mengutip kata-kata ayahnya.

DESAKAN untuk KLARIFIKASI PUBLIK

Dengan adanya fitnah yang telah beredar, Ochan meminta pihak yang menyebut H. Taher Ahmad hadir di acara tersebut, untuk segera memberikan klarifikasi dan meminta maaf.

“Ini bukan hanya soal ayah saya, tapi juga soal menjaga kepercayaan masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, menyebarkan informasi yang tidak benar bisa merusak reputasi seseorang dan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, terutama bagi figur seperti H. Taher Ahmad yang dikenal luas di kalangan masyarakat Gambesi.

Bagi H. Taher Ahmad dan keluarganya, menjaga nilai dan prinsip agama adalah hal yang utama, terlebih dalam hal-hal yang menyangkut ritual keagamaan. Klarifikasi ini diharapkan bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat dan menghentikan penyebaran informasi hoaks mengenai kehadiran beliau di acara tersebut.

“Ayah saya dan kami keluarga di Gambesi, adalah pendukung fanatik HAS Malut. Jadi jangan sebar hoaks,” tegas Ochan. (*)