Rabu, 5 Februari 2025

RAPBD-P 2021 Pemkot Ternate Sebesar Rp982,7 Miliar

Suasana rapat paripurna di ruang ekskutif DPRD Kota Ternate, Jumat (17/9) | Foto : Nita/Malut Kaidah

TERNATE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate telah menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021.

Penyampaian Nota Keuangan itu, dilakukan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ternate, yang digelar Jumat, 17 September 2021, di Gedung DPRD Ternate.

Dalam penyampaian Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, RAPBD sebesar lebih Rp982,7 miliar

Wali Kota menambahkan, dalam dokumen RAPBD 2021, pendapatan daerah ditargetkan sebesar lebih kurang Rp996,1 miliar, dan terkoreksi sebesar Rp13,4 miliar.

Dengan begitu,merubah target pendapatan pada perubahan APBD 2021 menjadi lebih Rp982,7 miliar atau turun sebesar 1,35 persen.

Selanjutnya, untuk pendapatan transfer pusat sebelum perubahan, yakni sebesar lebih Rp816,7 miliar, kemudian mengalami pengurangan sebesar lebih Rp19,5 miliar sehingga sisanya sebesar Rp797,1 miliar atau terkoreksi sebesar lebih 2,40 persen.

Pendapatan yang sah sebelum perubahan mengalami penambahan sebesar lebih Rp6,1 miliar.

Pada Belanja Daerah RAPBD 2021, dianggarkan lebih dari Rp982,7 miliar, dengan alokasi belanja daerah yang terdiri dari belanja operasi sebelum dianggarkan yakni lebih Rp779,1 miliar setelah perubahan bertambah menjadi Rp6,3 miliar lebih sehingga menjadi sebesar Rp785,5 miliar atau naik sebesar 0.82 persen.

Selanjutnya, untuk belanja modal setelah perubahan mengalami pengurangan sebesar lebih Rp35,7 miliar, sehingga menjadi Rp171,1 miliar.

Ini jika dibandingkan dengan sebelum perubahan, yakni sebesar lebih Rp206,9 miliar atau turun 17,29 persen.

Dan belanja tidak terduga pada perubahan APBD Tahun 2021 Rp26 miliar sehingga mengalami penambahan sebesar Rp16 miliar atau naik 160 persen dari anggaran sebelum perubahan yakni, Rp10 miliar.

“Perubahan belanja operasi terdiri dari belanja pegawai lebih dari Rp448,07 miliar belanja barang dan jasa Rp322,9 miliar, belanja hibah Rp12,5 miliar lebih dan belanja bantuan sosial Rp1,9 miliar lebih,” jelas Tauhid.

Sementara, untuk belanja modal, yakni belanja modal tanah sebesar Rp47,6 miliar lebih, belanja modal peralatan dan mesin Rp28,1 miliar, belanja modal gedung dan bangunan Rp63,4 miliar, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi Rp31,2 lebih, dan belanja modal aset tetap lainnya Rp797,01 miliar lebih,” tutupnya. *