Senin, 25 November 2024

Tiga Ketua Parpol Sepakati 7 Poin Terkait Situasi Politik di Maluku Utara

Jasri Usman (kiri), Sahril Thahir (tengah) dan Basri Salama (kanan) saat bertemu di Jakarta (Istimewa/kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Tiga ketua partai politik di Provinsi Maluku Utara (Malut), membuat kesepakatan terkait situasi politik di Malut jelang pilkada pada 27 November 2024 mendatang.

Ketiga politisi itu adalah Ketua Partai Hanura Basri Salama, Ketua Partai Gerindra Sahril Thahir, dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Jasri Usman.

Ada tujuh poin yang disepakati ketiganya saat bertemu di Artotel Thamrin Jakarta, Kamis, 09 Mei 2024. Pujuh poin kesepakatan yang disepakati ketiga politisi tersebut, yakni:

Mengajak kepada seluruh pimpinan partai dan tokoh partai di tingkat provinsi, untuk ambil bagian dalam kontestasi Pilgub Maluku Utara. Baik sebagai calon gubernur maupun sebagai calon wakil gubernur.

Kami bersepakat bahwa partai politik adalah sarana kaderisasi pemimpin dengan ideologi perjuangannya, sehingga semua partai dituntut menyiapkan kader-kader terbaiknya dalam momentum rotasi kekuasaan politik. Sehingga bagi kami, sangatlah naif para kader partai politik yang telah berdarah-darah pada setiap pemilu dengan mudahnya menyerahkan partainya pada mereka yang tidak sedikit pun pernah merasakan sakit dan pahitnya membangun partai.

Kami menyarankan pada mereka yang saat ini yang bukan kader partai berhenti melakukan manuver-manuver politik, untuk peroleh syarat pencalonan agar dapat dicalonkan lewat jalur partai politik.

Saran kami, mereka dapat ambil jalur independen sebagai kendaraannya, daripada sibuk berupaya mengobrak-abrik partai politik yang telah dibangun dengan susah payah. Pilkada Gubernur Maluku Utara pada 27 November 2024 haruslah dijadikan sebagai momentum era baru menuju Maluku Utara yang kuat, maju dan bermartabat.

Kami mengimbau pada masyarakat Maluku Utara, agar ikut menjaga kedamaian dan turut serta menciptakan harmonisasi sosial, di antara sesama anak daerah. Khusus pada pilkada serentak kabupaten dan kota, kami bersepakat untuk mendorong tokoh-tokoh partai dan tokoh daerah yang mampu melakukan perubahan bagi daerahnya, meskipun nanti kami berbeda pada pilihan orang, saat penentuan bakal calon di kabupaten/kota.

Kami bersepakat untuk ambil bagian dalam pertarungan Pilgub Maluku Utara, dengan senantiasa selalu menjaga kebersamaan dengan harapan pilkada serentak dapat berjalan dengan lancar tanpa konflik, sehingga Maluku Utara dapat bergerak lebih cepat kemajuannya.

Para tokoh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan tokoh PAN juga kami dorong agar bersikap yang sama, seperti Achmad Hatari, M Rahmi Husen, Jamrud Wahab, Hein Namotemo, kecuali Muhamad Sinen yang siap bertarung sebagai Wali Kota Tidore Kepulauan, dan Alien Mus yang juga telah terpilih sebagai anggota DPR RI 2024-2029.

“Itu beberapa poin kesepakatan yang kami bertiga lakukan, dan akan kami perluas juga dengan pimpinan partai lain dalam pertemuan yang inshaa Allah dilakukan dalam waktu dekat,” tutur Basri. (*)