Selasa, 26 November 2024

Silaturahmi Bersama Purna dan ASN Aktif Maluku Utara, Ini Harapan Syahril Abdul Radjak

Foto bersama usai silaturahmi di Pendopo Kesultanan Ternate (Istimewa/kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Kerukunan Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Maluku Utara, menggelar halal bihalal, di Pandopo Bala (Rumah Rakyat) Kedaton Sultan Ternate, Sabtu, 04 Mei 2024 malam.

Kegiatan ini, diharapkan menjadi ajang silaturahmi bagi para purna tugas atau yang masih aktif sebagai ASN.

Dengan mengusung tema “Reflesikan Diri Untuk Mensucikan Hati Dalam Jalinan Silaturahmi Untuk Meraih Kemenangan”, silaturahmi itu juga dihadiri oleh Sultan Ternate Hidayatullah Sjah, dengan penceramah ustaz Saleh Sakola.

Sudah pasti, kegiatan ini menjadi momen penting bagi seluruh anggota kerukunan untuk mempererat tali silaturahmi, dan membangun semangat kebersamaan.

Sultan Ternate Hidayatullah Sjah dalam sambutannya menyampaikan, halal bihalal ini sangat baik karena menjalinkan silaturahmi antar orang-orang yang sebelumnya jarang bertemu.

“Karena silaturahmi yang terjalin ini, Insya Allah akan melahirkan berbagai kebaikan,” kata Hidayat.

Meski begitu, Hidayat juga berharap, agar kegiatan seperti ini lebih dikembangkan lagi dengan mengundang mantan anggota DPRD Kabupaten Maluku Utara.

“Saat itu saya sebagai anggota DPRD Kabupaten Maluku Utara, banyak hal-hal yang kita lakukan termasuk melahirkan sejumlah kabupaten dan provinsi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kerukunan M Syahril Abdur Radjak mengatakan, kegiatan halal bihalal merupakan wujud keinginan anggotanya, guna meningkatkan lagi tali silaturahmi yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Acara halal bihalal ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi di antara kita. Mari kita jadikan semangat kebersamaan ini, sebagai landasan untuk membangun persaudaraan,” ujar Syahril.

Sekda Halmahera Barat itu mengungkapkan, sejak kerukunan ini berdiri, pihaknya telah melaksanakan kegiatan sosial termasuk kegiatan yang telah menjadi program kerja kerukunan.

Meski begitu, dirinya mengakui masih ada kekurangan pada organisasinya itu. Seperti belum terlaksananya ide dan gagasan pembangunan kepada pemda di Maluku Utara.

“Yang belum jalan, saya kira kontribusi pemikiran dari kerukunan kepada pemerintah daerah di Maluku Utara. Anggota kerukunan adalah senior-senior dan bahkan, mantan pejabat sehingga dibutuhkan sumbang pemikiran bagi pembangunan daerah,” tandasnya. (*)