TIDORE, KAIDAH MALUT – Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim bersama Wakil Wali Kota Muhammad Sinen, menyampaikan sambutan pada upacara puncak Hari Jadi Tidore ke-916 tahun.
Sambutan atau Siloloa itu disampaikan di Kadaton Kesultanan Tidore, Sabtu, 13 April 2024.
Kesempatan itu, wali kota menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dukungan kuat dan perhatian serius dari semua pihak, yang telah ikut mengembangkan adat dan budaya Tidore sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.
Wali kota berharap, di HJT 2024 ini, bisa meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan Kesultanan Tidore. Terlebih, sambung wali kota, yakni dalam upaya menjaga dan melestarikan kearifan lokal di masa mendatang.
Sejumlah program dan kegiatan pembangunan di bidang adat dan pelestarian budaya telah diupayakan, namun, dirinya mengakui masih ada sejumlah kekurangan yang harus ditingkatkan ke depan.
“Di akhir masa jabatan kami bersama pak wakil wali kota, Insya Allah di tahun 2024 ini akan dibangun destinasi wisata di Pulau Maitara melalui dana APBN, lalu ada pula rehab total kediaman eks Gubernur Irian Barat di Kelurahan Tomagoba, pembangunan turab Benteng Tahula Soasio melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 21 Maluku Utara, serta Festival Rempah-rempah dan Kampung Rameang,” papar wali kota.
Selain itu, ada juga agenda nasional yakni Festival Musik Marasante melalui Kementerian Pendidikan Nasional. Festival itu, kata wali kota, hanya dilaksanakan dua kali di tiap daerah di Indonesia.
“Tetapi Kota Tidore Kepulauan mendapat penghormatan untuk yang ketiga kalinya digelar di tahun 2024,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen yang juga hadir berharap, ke depan Kota Tidore Kepulauan semakin lebih baik, terlebih lagi setelah pelaksanaan pesta demokrasi.
Di kesempatan itu pula, wawali berharap, tidak ada perpecahan setelah pemilihan umum selesai.
“Saya meminta kepada kita semua, mudah-mudahan putra-putra terbaik Tidore yang nanti akan menjadi kontestan di Pilkada Serentak 2024 ini, saya mengajak mari sama-sama merawat perbedaan ini, kita hindari perbedaan yang mengarah pada perpecahan, tetapi perbedaan yang mengarah pada kebaikan, mari kita merawat perbedaan itu untuk kebaikan bersama,” ujar wawali.
Wali kota dan wawali juga memberi penghormatan kepada Sultan Tidore dan perangkat adat beserta imam dan syara Kesultanan Tidore, atas segala dukungan dan doa, sehingga dapat melaksanakan setiap proses dan pelaksanaan pembagunan selama dua periode kepemimpinan dengan lancar dan aman.
Tak lupa pula, keduanya memberikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan, atas komitmen yang kuat telah menjadikan Kota Tidore Kepulauan sebagai daerah yang aman, nyaman dan damai untuk semua orang. (*)