TIDORE, KAIDAH MALUT – Bendahara Dinas Pertanian (Distan) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Janu Prihatin, membantah soal dirinya yang disebut dengan sengaja memotong gaji pegawai tidak tetap (PTT). Bantahan itu Janu sampaikan melalui wawancara via telepon, Selasa, 12 Maret 2024.
Janu adalah bendahara di Distan Tidore yang baru saja diangkat bersamaan dengan Kepala Distan, Fauji Robo. Menurut pengakuan Janu, dirinya tidak memangkas honor PTT di dinas terkait.
“Kalau dibilang saya potong honor PTT sejak 2021 sampai sekarang, itu tidak benar. Saya juga baru jadi bendahara, sama-sama dengan pak kadis yang ini (Fauji Robo). Jadi kalau potong gaji itu tidak ada sama sekali,” akunya.
Ia bilang, lantaran diberitakan, persoalan ini pun sudah sampai pada tahap pemanggilan para honorer yang dilakukan pada Ahad, 10 Maret 2024. Saat itu, kata dia, honorer dipanggil guna membahas gaji yang diisukan tidak seragam.
“Kalau honorer itu terimanya ada yang Rp800.000 khusus di Pulau Tidore, dan yang di daratan Oba itu Rp1.000.000 per orang. Jadi bukan pilih kasih apalagi sengaja dipotong, tetapi anggaran belanja kita di Distan tidak cukup karena hanya Rp600 juta saja untuk bayar gaji mereka,” terangnya.
“Kalau untuk 2024 ini, tidak ada pemotongan sama sekali,” sambungnya.
Di dalam DPA, kata Janu, ada tiga nominal yang berbeda bagi honorer, seperti Rp800.000, Rp1.000.000, dan Rp1.500.000 yang disesuaikan dengan anggaran. “Yang 800 ribu dan 1 juta itu tidak mencukupi dana untuk kami menyamaratakan begitu,” tambahnya.
Terpisah, Kadistan Tidore Fauji Robo saat dikonfirmasi memastikan tidak ada pemotongan gaji honorer di kantornya itu. Ia juga menegaskan, untuk gaji 56 PTT selalu terbayar dan tak pernah menunggak. Hanya saja, sambung dia, untuk gaji bulan Maret 2024, akan dibayarkan bersamaan dengan THR.
“Saya sudah baca juga berita di media online soal pemotongan gaji honorer, tetapi itu saya pastikan di era saya memimpin itu tidak ada. Kalau sebelumnya itu saya tidak tahu, karena saya baru masuk di tahun 2024. Soal honor itu masuk direkening masing-masing. Jadi kalau sekarang satu sen pun tidak ada yang dipotong,” tukasnya. (*)