TERNATE, KAIDAH MALUT – Persoalan sungai Sagea di Halmahera Tengah, Maluku Utara terus mendapat perhatian dari berbagai pihak. Kali ini, ratusan mahasiswa IAIN Ternate yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Ternate, mengepung kediaman Gubernur Maluku Utara yang berada di Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah.
Amatan media ini, Selasa, 03 Oktober 2023 ratusan mahasiswa Dema IAIN Ternate melakukan aksi dengan tuntutan yang disampaikan “Selamatkan Kampung Sagea dan Petani dari Ancaman Industri Pertambangan”.
Salah satu masa aksi dalam orasi mengatakan, perusakan lingkungan hidup yang ada di Desa Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara sangat masif dilakukan.
“Perusakan lingkungan ini terjadi sejak lama, salah satunya PT First Pacific Mining (FPM) yang beroperasi di belakang Desa Sagea,” ungkapnya.
Dari beroperasi PT FPM, lanjutnya, dapat mencemarkan lingkungan dan mencemarkan air Bokimaruru menjadi coklat, sehingga masyarakat setempat tidak dapat mengkonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Harusnya pemerintah Provinsi, dalam hal Gubernur Maluku Utara, harus andil serta terbuka dalam menyelesaikan masalah pencemaran Sungai Bokimaruru,” tegasnya.
Selain itu masa aksi juga mendesak Gubernur Malut, untuk menghentikan aktivitas PT FPM, cabut IUP di Malut, stop intimidasi dan kriminalisasi masyarakat Desa Sagea, libatkan masyarakat dalam uji laboratorium sampel air di Sungai Sagea, berikan akses air bersih di kampung Sagea, usut tuntas pelanggaran ham di Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, stop perampasan lahan petani, naikkan harga komoditi lokal dan tangkap dan adili mafia tambang, serta menarik TNI dan Polri dari area pertambangan. (*)